Minggu, 09 September 2018 21:21 WIB

Pelican Crossing akan Dibangun Bertahap Gantikan JPO Bus Transjakarta

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi pelican crossing. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan membongkar sejumlah jembatan penyeberangan orang (JPO) khusus halte bus Transjakarta.

Sebagai pengganti JPO, pelican crossing akan dibangun secara bertahap. Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Budi Kaliwono mengatakan, saat ini pihaknya tengah menginventarisasi JPO halte bus Transjakarta yang bisa dirobohkan dan diganti dengan pelican crossing seperti di kawasan Bank Indonesia (BI) yang merupakan ide dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. 

Berdasarkan aturan, pelican crosing idealnya memiliki lebar median jalan minimal tiga meter atau bisa dua meter tergantung dari efektivitas pengguna bus Transjakarta. 

"Bangun pelican crossing itu bukannya semata-mata harus ada lampu merah dan penyeberangan. Kita mesti lihat dulu kelayakan lebar dari median tadi," kata Budi Kaliwono kepada wartawan Minggu (9/9/2018).

Budi menjelaskan, pelican crossing terintegrasi halte bus Transjakarta sebelumnya sudah ada di halte Monas. Kemudian beberapa hari lalu ada di Bank Indonesia dan saat ini sedang dibangun di Sarinah, Jakarta Pusat. 

Nantinya, di Bundaran HI juga akan dibangun halte yang sebelumnya dibongkar karen pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). Selain di koridor I (Blok M-Kota), lanjut Budi, pelican Crossing akan dibangun di koridor 6 (Dukuh Atas-Ragunan) dan Koridor 2 Pulomas. 
 

Terpenting, pelican crossing di halte bus Transjakarta terdapat persimpangan, traffic light dan median jalan yang memiliki cukup kelebaran. "Kalau sudah ada pelican ya JPO dibongkar. Pada saat lampu menyeberang ini hijau itu cukup lama loh jedanya. Tidak usah berlari cukup untuk nyeberang ke pojokan jadi sebetulnya pelican crossing ini cukup waktu lah untuk dilintasi," ungkapnya.

Berdasarkan evaluasi dari pelican crossing yang sudah ada saat ini, lanjut Budi, pengguna bus Transjakarta tidak lagi menggunakan JPO. Apalagi apabila nantinya JPO sudah ditiadakan. "Pastinya kalau tidak ada JPO ya lewat bawah semua kan?," ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menuturkan, selama ini untuk menuju halte Transjakarta harus melalui jembatan cukup tinggi. Dia meminta untuk diubah dengan pelican crosin sat persatu.

Menurutnya, pelican crossing BI yang diresmikanya itu merupakan yang pertama dengan menggunaka ram yang terhubung di halte bus TransJakarta. Sehingga, pengguna Transjakarta tidak perlu melewati jembatan yang tinggi melainkan melalui Pelicans crossing.

Anies mengakui memang telah meminta secara bertahap membangun pelican crossing terhubun halte bus kepada pimpinan PT TransJakarta. Namun, tidak sampai membongkar JPO yang sudah terfasilitasi pelican crossing. Lokasi prioritasnya pun terlebih dahulu di sepanjang jalan sudirman-Thamrin lantaran banya persimpangan.

Di antaranya yaitu, persimpangan BI, Kebon sirih, Sarinah dan Sutan Syahrir yang patu dijadikan sebagai project awal mereview cara mengelolanya. 

"kalau ada pelikan crossing itu bukan hanya pemerintah menyelenggarakan Pelicans cross, tapi kita membutuhkan semua warga menghormati pejalan kaki, berjalan kaki adalah  prioritas. Pejalan kaki harus kita utamakan.

 Jadi ini Bukan Sekedar uji coba untuk melaksanakan pembuatan, kalau pembuatan gampang kita bisa suruh cat perintah kan petugas tapi yang lebih penting adalah proses pembiasaan bagi pengendara untuk menghargai pejalan kaki," pungkasnya.

Untuk JPO yang terfasilitasi pelican crossing seperti di BI, Anies menyebut bahw JPO adalah aset yang butuh waktu panjang untuk menguru administrasi. Saat ini sudah ada beberapa ide untuk memanfaatkan jembatan-jembatan itu. Namun dia enggan menceritakanya lantaran belum menjadi kenyataan. 

"Kalau sudah jadi kenyataan Saya ceritain. Lebih penting adalah bahwa warga tidak harus menggunakan jembatan untuk sampai ke halte itu nanti kita punya rencana kok kalau sudah jadi Anda bisa lihat bagus," pungkasnya.(exe/ist)


0 Komentar