Sabtu, 28 Juli 2018 13:17 WIB

Penggunaan Gadget Timbulkan Dampak Negatif pada Anak

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi penggunaan gadget pada anak. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kehadiran gadget dapat membantu pekerjaan menjadi lebih mudah.

Namun pada anak-anak, penggunaan gadget dapat menimbulkan dampak negatif berupa keterlambatan bicara. Sayang, saat ini justru banyak para orangtua yang memberikan gadget untuk buah hatinya, baik saat bermain atau menangis.

"Sering dibilang di 1.000 kehidupan anak itu masa emasnya anak, dan itu dari sejak anak di dalam kandungan sampai usia dua tahun, jadi jangan sia-siain, kasih yang terbaik untuk tumbuh kembang anak, bukan dikasih gadget pada usia ini, karena dapat berisiko memperlambat bicara anak,” ujar dokter spesialis anak dari Brawijaya Hospial & Clinic, dr. Natia Anjasari, SpA di Jakarta.

Dr. Natia menjelaskan kondisi ini disebabkan banyaknya stimulasi gambar, video pada gadget yang menggunakan banyak bahasa. Mulai dari Inggris, Spanyol yang tanpa disadari hal ini justru dapat membuat anak menjadi bingung.

“Gadget rata-rata pake bahasa Inggris dan lainnya. Tapi sehari-hari di rumah, lingkungannya pakai bahasa Indonesia jadi bilingual anak-anak suka bingung. Jadi dia mengerti apa yang di ucapkan kalo disuruh open the door, buka pintu dia bisa melakukan, tapi begitu dia ngomong, aku mau makan ini, mau makan itu, aku mau pipis dan sebagainya, dia nggak bisa,” tutur dia. 

Idealnya, anak di bawah dua tahun tidak diberikan paparan baik berupa tayangan televisi atau video YouTube yang membuat anak menjadi bingung karena banyaknya penggunaan bahasa. Selain itu, penggunaan gadget pada anak khususnya pada masa 1.000 hari kehidupan dapat mengganggu perkembangan mata, misalnya kurangnya ketajaman penglihatan mata.

“Solusinya kasih melalui pendengeran, latihan auditori. Misalnya suara orang ngaji, kalau mau dengerin lagu, pilih lagu anak dengan bahasa Indonesia dulu. Nanti tergantung anaknya sudah siap belum, biasanya kalau sudah enam bulan ada yang sudah mengerti untuk melihat buku, walaupun bukunya bahasa Inggris, kita jelasinnya bahasa Indonesia," kata dia.(exe/ist)


0 Komentar