Senin, 11 Juni 2018 16:26 WIB

Titik Kritis Mudik Teratasi, Pemudik Dihimbau Tetap Berhati-hati

Editor : Amri Syahputra

Bandung, Tigapilarnews.com _ Salah satu titik kritis jalur mudik 2018 dapat dilalui tanpa gangguan berarti. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengimbau masyarakat untuk tetap siaga dan berhati-hati saat berkendara di jalan raya, supaya mudik dapat berlangsung dengan aman, nyaman, dan menyenangkan.

Moeldoko mengingatkan tiga titik kritis yang perlu mendapatkan perhatian para pengguna jalan adalah (1) titik perpindahan jalur tol operasional ke fungsional, (2) persimpangan jalur fungsional dan jalan nasional di titik Kali Kutho, dan (3) jalan darurat di Kali Kenteng. Semua titik kritis itu berada di wilayah Jawa Tengah.

“Saya menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga menikmati infrastruktur jalan dan jalan tol yang dibangun Pemerintah. Silakan seluruh masyarakat menikmatinya. Kesiagaan dan kewaspadaan adalah kunci utama dalam perjalanan, sehingga para pemudik dapat bertemu dengan keluarga di tempat tujuan masing-masing,” kata Moeldoko melalui siaran pers KSP, Minggu (10/6) petang.

Berdasarkan pantauan Kantor Staf Presiden, sejak Jumat malam (8/6/2018) sampai dengan Minggu siang (10/6/2018), ketiga titik tersebut relatif normal kendati terdapat antrean saat mendekati lokasi yang dimaksud. Video yang dirilis oleh Kepolisian Daerah Jawa Tengah menggambarkan kondisi aktual di persimpangan Kali Kutho tetap dalam kondisi tertib. Pengguna jalan mengantre dengan tertib saat melewati kawasan tersebut. 

Sementara itu, jalan darurat yang dibangun untuk menghubungkan ruas Salatiga-Surakarta melewati Kali Kenteng juga relatif aman dan tidak ada insiden berarti. Masyarakat diminta waspada saat melewati jalur ini, mengingat kemiringan jalan yang cukup ekstrem. Kementerian PUPR sendiri telah menyatakan bahwa jalur ini tetap aman dilalui. 

Agar tetap dapat dilewati pemudik, telah dibangun dan disiapkan jalan sementara sepanjang 500 meter yang berada di sisi-bawah jembatan. Jalan ini memiliki lebar 8 hingga 10 meter dengan kondisi lean concrete (alas beton) setebal 10 cm, namun hanya dapat dilalui untuk 1 lajur kendaraan. Kendaraan harus mengalami antrean rata-rata 30 menit akibat penyempitan dari 2 lajur menjadi 1 lajur. Kendaraan melintas perlahan satu-per-satu dengan kecepatan sekitar 20 km per jam.  

Mengenai faktor keamanan jalan tersebut, PT. Waskita Karya sebagai kontraktor pelaksana dalam laporannya menyatakan tingkat kemiringan jalur ini adalah berkisar 10%, sehingga cukup aman untuk dilintasi. Kemiringan 10% artinya adalah jalan makin tinggi 10 meter untuk setiap jarak 100 meter. 

Selain itu pada sepanjang jalan sementara tersebut telah dilengkapi pula dengan rambu-rambu, pagar dan petugas yang mengarahkan kendaraan untuk tertib melintas satu-per-satu melalui pengeras suara. 

Dari hasil pemantauan petugas selama 2 hari open traffic pada jalan sementara ini, volume kendaraan cukup besar dari arah Salatiga. Pada hari Sabtu, 9 Juni 2018 dari pukul 06.00 sampai 16.00 WIB, jumlah kendaraan yang melintasi Kali Kenteng tercatat sebanyak 5.604 kendaraan dengan kondisi lintasan terpadat pada pukul 15.00 WIB sebanyak 1.105 kendaraan. Adapun hari ini, Minggu, 10 Juni 2018 atau H-5 jelang Lebaran, pantauan di lapangan dari pukul 06.00 sampai 10.00 WIB, tercatat sebanyak 2.068 kendaraan yang melintasi jalan sementara di Kali Kenteng.

Rute alternatif untuk menghindari antrian di Kali Kenteng adalah dengan keluar ruas tol pada pintu Tingkir, kemudian melalui jalan nasional Salatiga-Boyolali hingga Solo.


0 Komentar