Jumat, 08 Juni 2018 13:12 WIB

Pimpinan DPR Pertanyakan Alasan Yudi Latif Mundur dari Kepala BPIP

Editor : Rajaman
Yudi Latif (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pengunduran diri Yudi Latif dari jabatan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dipertanyakan oleh Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan. 

Sebab, pengunduran diri Yudi Latif itu di saat BPIP yang belakangan menjadi sorotan sejumlah kalangan.

Adapun yang sempat menjadi polemik dan perbincangan publik adalah gaji dan hak keuangan Dewan Pengarah BPIP. Sehingga, Taufik Kurniawan mengaku kaget mendengar pengunduran diri Yudi Latif dari BPIP itu.

Taufik mengatakan bahwa isu gaji para pejabat BPIP sudah cukup mereda. Sebab, pemerintah sudah mengklarifikasinya. "Tapi Kepala BPIP tiba-tiba mundur. Ini ada apa di internal BPIP. Ini memberi kesan, selama ini baik-baik saja, tapi ternyata ada permasalahan internal,” ujar Taufik dalam keterangan pers, Jumat (8/6/2018).

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini pun meminta pemerintah dapat memberikan penjelasan kepada publik ihwal kemunduran Yudi Latif. Dia berpendapat, kehadiran BPIP yang diharapkan menjadi harapan baru bagi masyarakat, malah terus-terusan menjadi polemik.

“Kita berharap BPIP tampil dan menjawab harapan masyarakat dalam kaitan membumikan Pancasila dan membantu presiden dalam merumuskan arah pembinaan ideologi Pancasila. Apalagi di tengah masifnya paham radikalisme, kita sangat berharap BPIP semakin meningkatkan pembinaan ideologi Pancasila,” tuturnya.

Sangat Pancasilais

Sementara itu, Wakil Ketua DPR ‎Fadli Zon menilai pengunduran diri Yudi Latif dari jabatan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai tindakan Pancasilais. Maka itu, Fadli Zon mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Yudi Latif itu.

"Saudara Yudi Latif ini bagus, fair, itu tindakan yang Pancasilais menurut saya mengundurkan diri dari BPIP," ujar Fadli Zon di gedung DPR, Jumat (8/6/2018).

Diakuinya, keberadaan BPIP perlu dievaluasi. Terlebih, dia mengingatkan pemerintah semangat untuk melakukan reformasi birokrasi.

"Kemudian badan-badan yang dianggap tidak perlu bisa dilakukan oleh badan-badan lain, tidak perlu membuat badan-badan baru, apalagi ini terkait Pancasila," kata Politikus Partai Gerindra ini.

Di samping itu, dia menambahkan bahwa MPR sejauh ini sudah menyosialisasikan empat pilar. "Jadi, Pancasila ini implementasikan top down terjadi kesalahan, kalau di atasnya salah bawahnya juga salah," tegasnya.

Sebelumnya dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Jumat (8/6/2018), Yudi Latif menyatakan mundur dari Kepala BPIP yang baru setahun dijabatannya itu. 

Yudi dengan segala kerendahan hati menghaturkan permohonan maaf pada seluruh rakyat Indonesia.
 
Pada segenap tim UKP-PIP/BPIP yang dengan gigih, bahu-membahu mengibarkan panji Pancasila, meski dengan segala keterbatasan dan kesulitan yang ada, apresiasi dan rasa terima kasih sepantasnya saya haturkan. 

Yudi mengakui belum banyak yang bisa dilakukan oleh BPIP selama setahun berjalan sejak masih menjadi Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Hal ini, kata dia, lantaran sejumlah keterbatasan.


0 Komentar