Sabtu, 02 Juni 2018 09:48 WIB

Resolusi Veto AS Menyerukan Untuk Memberikan Perlindungan Kepada Orang-Orang Palestina Dibawah Pendudukan Israel

Editor : Amri Syahputra
Dewan Keamanan PBB.

Gaza, Tigapilarnews.com _ Pada hari Jumat Amerika Serikat telah menggunakan hak vetonya terhadap rancangan resolusi di PBB, menyerukan memberikan perlindungan kepada Rakyat Palestina, hidup di bawah pendudukan ilegal Israel. Veto datang setelah resolusi didukung oleh 10 kabupaten di Dewan Keamanan PBB.

Resolusi itu disponsori oleh Kuwait; dibutuhkan sembilan suara untuk diadopsi oleh dewan beranggotakan 15 orang, dan dipilih oleh sepuluh negara, termasuk Rusia, Cina dan Perancis.

Empat negara, termasuk Inggris, abstain sementara Amerika Serikat, satu-satunya negara yang menentangnya, menggunakan kekuatan Veto untuk menggulingkan resolusi.

Rancangan resolusi mengecam eskalasi militer Israel terhadap rakyat Palestina, dan penggunaan "kekuatan yang berlebihan, tidak proporsional dan tidak pandang bulu" oleh tentara, dan juga mengkritik "tembakan langsung dari Gaza ke daerah-daerah sipil di Israel."

Nikki Haley, Utusan Amerika Serikat untuk PBB, mengatakan Washington menolak resolusi itu karena mewakili "dukungan Hamas," sementara Kuwaiti Envoy Mansour al-Qtaibi, mengatakan menolak resolusi mengungkapkan bahwa Israel adalah negara yang menganggap dirinya di atas Internasional Hukum, dengan dukungan langsung AS.

Perlu disebutkan bahwa Dewan Keamanan PBB juga menolak rancangan resolusi yang diajukan oleh Amerika Serikat "mengutuk Hamas," dan bertanggung jawab atas eskalasi di Gaza; Amerika Serikat adalah satu-satunya negara yang memilih rancangannya sendiri.

Perwakilan Tetap Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Duta Besar Riyad Mansour, mengatakan orang-orang Palestina menolak amandemen AS terhadap rancangan Kuwait, karena bermusuhan dengan rakyat Palestina, dan hanya bertujuan melindungi Israel.

Sementara itu Jumat kemarin di Gaza, tentara Israel membunuh seorang wanita muda Palestina, diidentifikasi sebagai Razan Ashraf Najjar, 22, yang bekerja sebagai tenaga medis sukarela dengan Lembaga Bantuan Medis Palestina, dan melukai 100 orang Palestina, termasuk 40 dengan tembakan api.Razan Najjar.

Kematiannya membawa jumlah warga Palestina, yang tewas oleh tembakan tentara Israel di Jalur Gaza sejak 30 Maret, menjadi 119, termasuk 13 anak-anak, sementara lebih dari 13400 telah terluka, termasuk 330 yang menderita luka yang mengancam jiwa.


0 Komentar