Sabtu, 26 Mei 2018 11:55 WIB

Putin Bantah Hasil Penyelidikan Belanda soal Tragedi MH17

Editor : Yusuf Ibrahim
Keluarga korban tragedi MH17. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden Rusia, Vladimir Putin, menegaskan Rusia tidak menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17.

Putin mengaku pihaknya tidak bisa mempercayai hasil penyelidikan tim penyidik internasional yang dipimpin Belanda terhadap tragedi MH17.

Tim penyidik internasional dalam konferensi pers pada Kamis (24/5) waktu setempat mengungkapkan bahwa rudal BUK buatan Rusia yang mengenai MH17 pada 17 Juli 2014 di atas wilayah Ukraina Timur, berasal dari sebuah brigade militer Rusia yang bermarkas di Kursk, yang berjarak 500 km dari Moskow.

Belanda yang memimpin penyelidikan telah menyatakan Rusia secara langsung 'bertanggung jawab' atas tragedi MH17.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (16/5/2018), saat ditanya apakah rudal militer Rusia terlibat dalam tragedi MH17, Putin menjawab: "Tentu saja tidak."

Komentar itu disampaikan Putin saat menghadiri forum ekonomi di Saint Petersburg, Rusia, pekan ini. Ditegaskan Putin bahwa Rusia tidak bisa mempercayai secara penuh hasil temuan tim yang dipimpin Belanda, karena Rusia tidak ikut dilibatkan dalam penyelidikan. 

Diketahui bahwa Tim Investigasi Gabungan yang menyelidiki tragedi MH17 terdiri dari Australia, Belgia, Malaysia, Belanda dan Ukraina. 

Mendukung Belanda, Australia juga menyatakan Rusia bertanggung jawab atas tragedi MH17. Langkah selanjutnya yang mungkin diambil adalah membawa kasus ini ke pengadilan internasional. 

"Hanya ada satu kesimpulan yang didapat dari presentasi kemarin, yang menyebut bahwa Rusia secara menyeluruh bertanggung jawab atas pengerahan sistem BUK ini," tegas Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte.

Sebanyak 298 orang di dalam pesawat ruter Amsterdam-Kuala Lumpur itu tewas setelah sebuah rudal menghantam pesawat yang sedang mengudara di atas wilayah Ukraina bagian timur, yang dikuasai pemberontak pro-Rusia.

Rusia memang berulang kali menyangkal keterlibatannya dan bahkan melontarkan teori untuk menyalahkan Ukraina.

Dalam pernyataan terpisah pada Jumat (25/5) waktu setempat, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov, menyebut dirinya telah diberitahu Menlu Belanda Stef Blok bahwa tim penyidik 'tidak memiliki keraguan bahwa BUK datang dari Rusia'.

"Saya menanyainya soal fakta-fakta yang membuktikan klaim ini. Dia tidak memberikan fakta apapun kepada saya, malah mengatakan mereka ingin Rusia membantu mencari fakta berdasarkan kecurigaan tidak berdasar," tandasnya.(exe/ist)


0 Komentar