Kamis, 24 Mei 2018 13:47 WIB

Tindakan Istana Larang Pimpinan DPR Berceramah di Kampus Dinilai Konyol

Editor : Rajaman

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis menilai, pelarangan terhadap Pimpinan maupun Anggota DPR berceramah di kampus yang dilakukan pihak Istana, sangat konyol. Mengapa? Karena ekspresi berpendapat adalah hak setiap warga Negara.

“Menurt saya ini tindakan yang sangat konyol, apalagi dilakukan terhadap Pimpinan DPR. Terlalu sulit bagi siapapun yang memiliki akal sehat untuk tidak mengatakan dan menyifatkan larang ini sebagai tindakan, yang sekali lagi, sangat sangat konyol,” kata Margarito dihubungi wartawan, Kamis (23/5/2018).

Pernyataan Margarito ini menanggapi pencekalan terhadap Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat akan memberikan ceramahnya di kampus UGM, Jogjakarta, beberapa waktu lalu.

Sedang soal kedua yang konyol dari peristwa ini, masih menurut Margarito adalah apa dasar kewenangan mereka. Sebab, tidak ada hukum yang memberi kewenangan kepada mereka melarang orang, apalagi anggota dan pimpinna DPR berceramah di kampus-kampus.

“Kampus bukan milik presiden,. Tindakan pelarangan ini jujur, merupakan cara pembodohan secara sistimatis,” sindirnya.

Bahkan, Margarito menilai lucu yang dilakukan pemerintah, setelah para Ustad di list, yang bermakna mereka yang tidak masuk dalam list, tidak memiliki kapasitas politik setara yang dilist, yang juga berarti tidak berada dalam list menjadi tidak leluasa beri ceramah.

“Sekarang justru pimpinan DPR yang dilarang. Saya minta kepada presiden hentikan tindakan, selain bertentangan dengan konstitusi, tindakan pelarangan terhadap Pimpinan maupun Anggota DPR itu, konyol,” tegas Margarito Kamis.

Pengalaman pahit itu dialami Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang batal memberikan ceramah tarawih di UGM Jogjakarta, karena pihak kampus ditekan oleh pihak Istana.

“Kemarin saya dari UGM Jogja, paginya saya ketemu Sultan bicara cukup panjang, sangat akrab. Setelah itu ada acara di UII buka puasa bersama, nah harusnya saya memberikan ceramah tarawih di UGM Jogjakarta. Tapi, Rektornya ditekan oleh pihak Istana, sehingga rektornya menekan masjidnya dan masjidnya minta maaf ke saya,” beber politisi dari PKS itu.

Berikut Kronologi yang dikonfirmasi langsung oleh tim Fahri Hamzah kepada awak media;

1. Pada surat per tanggal 22 Februari 2018, yang isinya adalah undangan untuk Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah untuk mengisi ceramah dan dialog tarawih bulan Ramadhan 1439 Hijriyah yang dijadwalkan pada hari senin 21 Mei 2018 jam 19.00 – 22.00 di masjid kampus UGM (Universitas Gadjah Mada).

2. Pihak masjid kampus UGM mempublikasikan jadwal keseluruhan penceramah di bulan Ramadhan, tidak hanya kajian Ramadhan, tapi juga kajian subuh, dan seterusnya, yang ini beredar luas juga karena berita sebelumnya bahwa ada nama Ismail Yusanto, yakni juru bicara HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) yang juga dilarang.

3. Pada tanggal 17 Mei (awal Ramadhan) pihak DPR RI menyampaikan bahwa ada permintaan perubahan jadwal kepada pihak masjid UGM, dari tanggal 21 Mei 2018 diundur ke tanggal 22 Mei 2018, hal ini disebabkan karena pada tanggal 21 Mei ada banyak sekali acara Fahri Hamzah di Jakarta, berkenaan dengan puncak peringatan 20 tahun reformasi, dan sudah diinfokan sejak awal.

4. Selain pihak masjid kampus UGM, masuk juga permintaan yang hampir bersamaan dari pihak kampus UII (Universitas Islam Indonesia), dengan judul acara “Diskusi Civitas Akademika” dimulai dari 15.30 – berbuka bersama, jadi pada awalnya, akan ada dua agenda kampus pada hari senin tanggal 21 Mei.

5. Ketika diinformasikan adanya permintaan pengunduran jadwal, penanggung jawab acara kedua kampus menyatakan ketersediaannya.

6. Pada hari senin, sore sampai dengan malam, muncul informasi dari pihak kampus UGM, yang menyatakan bahwa ada tekanan dari pihak rektorat kepada takmir masjid UGM agar membatalkan jadwal ceramah Fahri Hamzah pada malam hari tgl 22 Mei 2018.

7. Pada hari selasa pada tanggal 22 Mei, semua acara berlangsung seperti yang dijadwalkan, tetapi karena mendapat informasi bahwa ada pembatalan dari pihak masjid UGM, maka pada tanggal 22 malam tersebut, Fahri Hamzah tidak mendatangi masjid kampus UGM.

8. Pada sore harinya, saat acara berlangsung di UII, pihak takmir masjid mendatangi lokasi UII, meminta maaf atas kejadian tersebut, bahkan juga meminta berfoto-foto, jadi mereka murni meminta maaf, karena mendapat tekanan dari rektorat.

Menurut sumber di DPR RI, jadwal semula Fahri Hamzah dalam kunjungan dua hari di Yogyakarta adalah bertemu Sri Sultan, dilanjutkan dua sesi di kampus yakni di UII dan UGM, dilanjutkan acara Ngopi Bareng Fahri dan Sahur Bareng jamaah dan pengurus Masjid Jogokariyan. Seluruh agenda berjalan lancar kecuali pembatalan sepihak acara di UGM pada Senin (21/5) malam. 

 


0 Komentar