Rabu, 23 Mei 2018 12:16 WIB

Spontan, Polisi Belum Temukan Motif Penyerangan Warga Ahmadiyah

Editor : Yusuf Ibrahim
Brigjen M. Iqbal. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnewscom- Polri menyebut kasus penyerangan terhadap warga Ahmadiyah di Lombok Timur, NTB, kejadian spontan.

Polisi belum menemukan motif terkait penyerangan. "Polri dalam hal ini melihat kejadian ini spontan, tidak ada motif. Maka dari itu Polri ingin kita kedepankan upaya-upaya persuasif, tapi tidak menutup kemungkinan seperti yang saya sampaikan keterangan-keterangan bisa berubah menjadi pemeriksaan di berkas," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jaksel, Rabu (23/05/2018).

Polisi sudah meminta keterangan sejumlah orang warga sekitar. Selain itu, polisi juga menggandeng pemuka agama agar kejadian tidak berulag.

"Kita sudah beberapa 5 sampai 7 orang yang kita ambil keterangan terkait dengan hal ini. Tetapi, Polda NTB memback-up di lokasi kejadian tersebut untuk bersama-sama seluruh elemen masyarakat. Komponen-komponen seperti MUI, pemuka agama di NTB untuk bersama-sama melakukan pencegahan," sambung Iqbal.

"Upaya penanggulangan, sebelum melakukan upaya penegakan hukum. Karena ini dinilai lebih efektif, ada pengambilan keterangan memang dari berbagi orang-orang yang nanti akan menjadi saksi ada tapi saat ini kami maksimalkan untuk mencegah yaitu berbicara dari hati ke hati dengan berbagai pihak," ujar Iqbal.

Polisi dan KPAI juga membentuk tim trauma healing untuk anak-anak warga Ahmadiyah. Tim membantu menghilangkan trauma akibat penyerangan.

Penyerangan warga Ahmadiyah terjadi di Desa Greneng, Sakra Timur, Lombok Timur, pada Minggu (20/5). Ada 6 rumah warga yang dirusak.(exe/ist)


0 Komentar