Kamis, 17 Mei 2018 15:10 WIB

Kemenpora Bangun dan Bentuk Jiwa Wirausaha Santri

Editor : Yusuf Ibrahim
Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda, Imam Gunawan. (foto Esa/Tigapilarnews.com)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bergerak cepat ikut menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan santri.

Kegiatan ini diharapkan sebagai salah satu upaya dalam menunjukkan eksistensi pondok pesantren. Menurut Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda, Imam Gunawan, kegiatan ini bertekad melakukan pemberdayaan di kalangan Pesantren.

Sebab, pesantren dan santrinya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan, salah satunya pada bidang kewirausahaan.

“Harapannya tentu tercipta wirausaha muda dari kalangan santri pondok pesantren.  Selain di masyarakat umum, kita juga masuk ke segmen santri, pesatren. Kenapa penting, karena populasi santri yang masuk ketegori pemuda, sangat banyak. Kalau kita mengembangkan pesantren juga enak, karena pesantren selalu mengedepankan kemandirian, sehingga nyambung  atau pas dengan program kewirausahaan dari Kemenpora,” katanya kepada Tigapilarnews.com di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, belum lama ini.

Selain itu, kegiatan santri entrepreneur ini bisa terus meningkatkan semangat para generasi muda dalam upaya menumbuhkan inovasi dan prestasi di kalangan pondok pesantren. Menurutnya lagi,  kegiatan ini sangat penting dilakukan untuk memberikan bekal ketrampilan supaya nantinya generasi muda memiliki jiwa wirausaha.

Hal ini dibutuhkan supaya anak didik tidak hanya bisa akademik saja tetapi juga diajarkan bagaimana berusaha mengembangkan kreatifitasnya sehingga setelah keluar dari sekolah memiliki jiwa untuk berusaha.

Sebab jika dilatih untuk berwirausaha, ke depan mereka tidak selalu menggantungkan kepada pemerintah. Dengan memiliki jiwa wirausaha, maka generasi muda akan terus berusaha untuk mengembangkan kreatifitas yang dimilikinya.

“Sebagian pesantren sudah ada yang berkembang maju dengan wirausahanya. Kita ingin jadikan pesantren lahan tumbuhnya jiwa –jiwa entrepreneurship. Kita terus masuk, berdiskusi, menyamakan persepsi  di kalangan pesantren dan diharapkan diinternalnya  ada  semacam lembaga inkubator bisnis agar bisa mendapatkan pelatihan,  penumbuhan minat dan sebagainya,” imbuhnya.

“Pengamatan kami, Kemenpora, banyak pesantren yang memiliki landasan pengembangan bisnis . karena itu, kami akan membantu menumbuhkan menjadi besar. Sasaranya ada dua,  satu untuk santrinya dan kedua adalah lembaganya,” tuturnya.

“Lembaganya juga diharapkan mampu menjalankan kewirausahaan, sehingga pendapatannya bisa memperkuat proses mengajar, membayar kebuthan bangunan, gaji para pengurusnya, supaya tidak terlalu menumpukkan biaya SPP ke santrinya,” urainya.

Lebih jauh dikatakannya lagi, yang sudah dilakukan yakni di Lamongan, 11-13 Mei.  Dalam kesempatan itu, menjadi titik menyamakan persepsi di kalangan pesantren se-Jawa Timur. 

“Seluruh perwakil undangan hadir di Lamongan. Nanti bagi yang berhasil, nilai bantuannya dimasukkan ke dalam skema yang sudah ada, Rp15 juta. Selanjutnya, kita juga siapkan 34  titik untuk kegiatan menumbuhkan wirausaha ke pesantren-pesantren. Lalu kita akan seleksi dan kucurkan dana, per titiknya itu Rp120 juta,” pungkasnya.(exe)


0 Komentar