Selasa, 15 Mei 2018 07:38 WIB

Isu Terorsime Diminta Jangan Dipolitisasi

Editor : Rajaman
Muslim Ayub (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Anggota DPR RI dari Fraksi PAN,  Muslim Ayub menyayangkan, ada pihak-pihak yang memanfaatkan momentum duka teror bom Surabaya dengan mempolitisasi Anggota Pansus.

"Saya menyayangkan sikap pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan kejadian teror yang bertubi-tubi ini dengan mempolitisasi dan menuduh partai-partai tertentu di Pansus yang menjadi penyebab lambatnya pembahasan RUU ini," kata Muslim dalam keterangan pers, Selasa (15/5/2018).

Selanjutnya Muslim mengatakan, Tim Panitia Khusus (Pansus) Pembahasan Perubahan Undang-Undang Tentang Tindak Pidana Terorisme (UUPTPT) selama ini telah bekerja maksimal.

"Anggota Pansus UUPTPT DPR selama ini bersikap sangat rasional, sehingga pembahasan perubahan UUPTPT tidak dilakukan terburu-buru dan diharapkan dapat mengatur persoalan terorisme di Indonesia secara komprehensif," jelasnya.

Namun demikian, Anggota Komisi III ini juga mengatakan prihatin dan berduka atas gugurnya aparat kepolisian dan korban sipil akibat kejadian teroris yang terjadi baru-baru ini.

"Saya melihat kerusuhan di Rutan Brimob pada 8 Mei lalu menjadi pemantik rentetan kejadian teroris setelah nya, sehingga keterkaitan berbagai peristiwa teroris ini harus diusut tuntas," jelasnya.

Lebih lanjut Muslim mengatakan, dalam setiap persidangan selalu ada kesepakatan antara Pemerintah dan DPR apakah rapat itu tertutup dan terbuka, bahkan hal itu tidak menghambat bahkan tidak mengurangi substansi pembahasan RUU.

"Pembahasan rapat tertutup dan terbuka itu tergantung pasal yang sedang dibahas. Pansus DPR dan Pemerintah menilai ada beberapa hal krusial dan sensitif menyangkut keamanan nasional yang saat pembahasan tidak bisa diungkap dipublik sehingga kami bersepakat agar rapat tertutup," ungkapnya.

Terkait hal tersebut Muslim mengatakan jika ada Anggota Pansus yang menuduh partai tertentu yang sengaja ingin menutup-nutupi pembahasan RUU itu jelas salah kaprah.

"Kalau ada Anggota Pansus yang menuduh partai tertentu sengaja menutup-nutupi pembahasan RUU dapat dipastikan yang bersangkutan saat itu tidak hadir dalam rapat atau tidak paham tata tertib persidangan. Sayang sekali, lebih baik yang bersangkutan baca lagi aturan tata tertib persidangan supaya tidak asal tuduh," paparnya.

Hal ini disampaikan Muslim menanggapi tuduhan PDIP di sejumlah media yang menyalahkan PAN, Gerindra dan Nasdem yang menginginkan rapat pembahasan perubahan UUPTPT tertutup.

Untuk itu, Muslim mengatakan agar semua pihak menahan diri untuk saling menyalahkan dan tidak mempolitisasi kejadian teror belakangan ini.

"Saya berharap semua pihak menghormati proses pembahasan UUPTPT yang sedang dibahas di DPR saat ini. Bagaimanapun pembahasan ini bukan dibahas sendiri oleh DPR tapi juga oleh Pemerintah yang mewakili Presiden. Sehingga cepat atau lambatnya pembahasan RUU ini adalah tanggung jawab bersama," tegasnya.


0 Komentar