Senin, 14 Mei 2018 09:33 WIB

AS Memindahkan Kedutaannya, PLO Harap Reaksi pemimpin Global

Editor : Amri Syahputra
Warga Israel saat hendak melakukan perayaan di Masjidil Aqsa.

Yerusalem, Tigapilarnews.com _ Di tengah ketegangan tinggi pada malam peringatan 70 tahun Palestina Nakba, atau bencana, Amerika Serikat akan pada hari Senin menangani pukulan besar bagi aspirasi kenegaraan Palestina dengan menindaklanjuti janji Donald Trump untuk memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Menjelang pembukaan, Israel merayakan pada hari Minggu hari libur Hari Jerusalem yang menandai penangkapan Yerusalem Timur pada tahun 1967. Saat para nasionalis pengibaran bendera melancarkan pawai provokatif melalui kawasan Muslim di Kota Tua dalam perjalanan ke Tembok Barat, para pemimpin dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke Walikota Yerusalem Nir Barkat menjelaskan bahwa tidak akan ada pembagian kota dengan Palestina.

Kepala biro politik Hamas Ismail Haniya menuju ke Kairo untuk berunding dengan para pejabat keamanan Mesir yang khawatir bahwa protes massa yang disebut sepanjang perbatasan Gaza-Israel pada hari Senin dan Selasa dapat menyebabkan lebih banyak korban jiwa dan letusan besar dengan Israel. Protes itu adalah bagian dari apa yang dikenal sebagai Bulan Besar Pengembalian yang bertujuan untuk menggarisbawahi aspirasi pengungsi untuk kembali ke rumah mereka yang direbut Israel, yang dikenal dengan hari Nakba pada tahun 1948, ketika 700.000 orang Palestina diusir atau melarikan diri. Pemimpin senior Hamas Yahya Sinwar mengindikasikan kepada wartawan asing pekan lalu bahwa mungkin ada penyerbuan massal pagar perbatasan. "Apa masalahnya jika ratusan ribu menyerbu pagar ini yang bukan perbatasan negara?" Dia bertanya.

Juru bicara PLO Hanan Ashrawi menunjuk pernyataan Trump dalam sebuah pernyataan. "Trump dan pemerintahannya menjadi terlibat dalam pelanggaran hukum dan kejahatan perang Israel dan membiarkan Nakba terus tak terkekang."

Dia meminta para pemimpin global untuk "menghormati hukum internasional dan nilai-nilai manusia dan tidak berpartisipasi dalam upacara besok di kedutaan AS di Yerusalem yang diduduki Palestina".


0 Komentar