Rabu, 09 Mei 2018 10:51 WIB

BI Mempertahankan Strateginya Untuk Kestabilan rupiah

Editor : Amri Syahputra
Bank Indonesia

JAKARTA, Tigapilarnews.com _ Bank Indonesia (BI) telah mengumumkan akan melanjutkan strategi untuk mempertahankan rupiah, meskipun tidak dapat mencegah melemahnya mata uang, mengatakan bahwa strategi itu masih berlaku.

Pada hari Selasa, rupiah berada pada posisi Rp 14.036 terhadap dolar AS, menurut BI Rate Spot Dollar Interbank Spot (Jisdor), atau 80 poin lebih rendah dibandingkan dengan posisi hari sebelumnya, yaitu Rp 13.956.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan bahwa rencana BI untuk mempertahankan mata uang itu masih sejalan dengan pernyataan yang dibuat oleh Gubernur BG Agus Martowardojo, yang termasuk kemungkinan kenaikan suku bunga acuan.

"BI juga akan mengkaji kondisi makroekonomi dan memperkuat pertahanan lini kedua," kata Dody di Jakarta, Selasa, 8/5/2018.

Peningkatan benchmark benchmark rate reverse repo tujuh hari akan diimplementasikan jika rupiah terus melemah dan mengancam stabilitas moneter, katanya.

Dody mengatakan BI percaya bahwa depresiasi rupiah masih pada tingkat yang dapat ditoleransi, karena mata uang regional lainnya juga telah terpengaruh.

Secara terpisah, Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan bank sentral akan membuat keputusan mengenai apakah akan menaikkan suku selama rapat dewan gubernur BI pada 16 dan 17 Mei.

Dia mengatakan keputusan akan mempertimbangkan sejumlah faktor, termasuk inflasi, neraca perdagangan, dan neraca pembayaran.

“Tentu saja, kami juga akan mempertimbangkan aliran modal di dunia, kebijakan AS dan [referensi] tingkat di negara-negara tetangga. Jika Malaysia, Korea Selatan dan Australia meningkatkan suku mereka, kami juga dapat menyesuaikan tarif kami, ”tambahnya.


0 Komentar