Selasa, 08 Mei 2018 15:02 WIB

PDIP Masih Dipuncak Karena Jokowi

Editor : Rajaman
PDIP dan Jokowi (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA hari ini membeberkan hasil penelitian yang dilakukan 28 April sampai 5 Mei 2018. Dimana, salah satunya, dukungan partai politik karena imbas calon presiden yang diusung, memiliki program populer, serta adanya skandal di parpol.

Menurut peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, sebanyak 75,5% responden menyatakan, capres yang kuat mempengaruhi elektabiltas partai, sedangkan sisanya menyatakan tidak. Kemudian program populer yang diusung mempengaruhi sebanyak 74,7%, sedangkan sisanya tak sepakat. 

Terakhir, setuju bahwa skandal di partai mempengaruhi elektabiltas, yaitu sebesar 51,7%, sedangkan sisanya tak menyetujui.Dia pun membeberkan bagaimana isu Puan Maharani dan Pramono Anung dalam kasus E-KTP, mempengaruhi para pemilih. Dari yang memilih PDIP, sebesar 77% tetap akan memilih partai berlambang banteng bermoncong putih itu.

"10,7% tidak akan memilih PDIP. Tidak tahu atau tidak jawab sebesar 12,3%," ucap Ardian di kantornya, Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Berdasarkan penelitiannya, yang membuat PDIP masih bertahan di puncak klasemen, lantaran sosok Joko Widodo atau Jokowi yang terasosiasi dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.

Dimana, masih kata Ardian, sebanyak 65% responden menyatakan Jokowi terasosiasi dengan PDIP. 20,0% terasosiasi gabungan partai lain. Sedangkan 15,0% tidak tahu/tidak jawab."Ini yang membuat PDIP bertahan (Jokowi) di puncak klasemen," ungkapnya.

Diketahui, dalam survei ini, PDIP menduduki posisi pertama dengan meraih suara 21,70%. Disusul kemudian oleh Golkar dengan 15,30%, dan Gerindra 14,70%. 

Adapun survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden 1.200 orang. Dimana menggunakan wawancara tatap muka responden, yang menggunakan kuisioner. Dengan margin of error +- 2,9%.


0 Komentar