Kamis, 03 Mei 2018 20:33 WIB

Terancam Tak Langgeng di PTIK, Ini Komentar Pelatih Bhayangkara

Editor : Yusuf Ibrahim
Pelatih Bhayangkara, Simon McMenemy (kedua dari kiri). (foto Esa/Tigapilarnews.com)
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Rencana Bhayangkara FC untuk tampil penuh sepanjang pelaksanaan Liga 1 di Stadion PTIK, terancam berantakan.
 
Pasalnya, hal tersebut belum mendapatkan restu PT Liga Indonesia Baru (LIB). Alhasil, The Guardian- julukan Bhayangkara FC- harus segera memikirkan solusi agar kondisi tersebut tidak mempengaruhi semangat juang para pemain.
 
"Ini ranahnya manajemen tim. Tapi saya pribadi tidak terkejut, begitulah kondisi operator (PT LIB) kita yang bisa begitu saja membuat keputusan," kata Pelatih Bhayangkara, Simon McMenemy, kepada tigapilarnews.com di Stadion PTIK, Jakarta, Kamis (03/04/2018) sore.
 
"Kami hanya berfikir dan berusaha untuk terus latihan dan meraih kemenangan. Saya selalu katakan itu kepada para pemain," imbuhnya.
 
Sebagai catatan, Stadion PTIK memiliki kapasitas penonton maksimal 2.500 orang. Artinya, berselisih sangat jauh dengan kandang-kandang tim Liga 1 lainnya.
 
Hanya saja, manajemen tim memiliki alasan khusus mengapa cukup berani mengambil langkah ini.
 
Misalnya saja, dari evaluasi Panpel 2017, penonton paling banyak untuk laga Bhayangkara melawan tim apa pun hanya 700 orang. Karena itu, mereka berfikir ulang jika kembali harus menyewa stadion yang mahal
 
Terlebih, tidak adanya pemasukan buat tim dari penjualan tiket dan beban biaya pelaksanaan pertandingan yang biasanya mencapai Rp 300 juta per pertandingan.
 
Sebelumnya, PT LIB membantah Stadion PTIK telah resmi jadi kandang tetap Bhayangkara FC. Bhayangkara hanya diizinkan memakai stadion tersebut sebatas untuk lawan PS Tira, Jumat (04/05/2018).
 
Bhayangkara begitu ambisi mampu menggunakan Stadion PTIK dan tengah melakukan sejumlah perbaikan, di antaranya adalah tribun penonton, peningkatan lampu penerangan, dan ruang ganti pemain.
 
Chief Operating Officer (COO) PT LIB, Tigorshalom Boboy, menegaskan Stadion PTIK tidak bisa dijadikan kandang Bhayangkara FC sepenuhnya. Izin hanya diberikan untuk laga menjamu PS Tira.
 
"Tidak benar kalau semua, ini izin khusus untuk lawan PS Tira, selanjutnya ditinjau lagi. Jadi untuk selanjutnya, tidak, belum fixed," tegas Tigor saat dihubungi pewarta, Kamis (3/5/2019).
 
Tigor pun menegaskan bahwa LIB-lah yang berhak menentukan kelayakan atau keputusan bisa tidaknya menggunakan stadion yang dipilih klub. Sebab, LIB memiliki standar untuk bisa lolos verifikasi.
 
"Bukan klub yang menentukan bisa tidak stadionnya, PT LIB yang akan menentukan klub itu bisa tidak sebagai kandang," katanya.(exe)

0 Komentar