Selasa, 01 Mei 2018 07:05 WIB

MUI dan Bawaslu Kritik CFD yang Diisi Aktivitas Politik

Editor : Rajaman
Intimidasi di CFD (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI), Masduki Baidlowi menyayangkan adanya dugaan intimidasi yang dilakukan kelompok #2019GantiPresiden terhadap kelompok #DiaSibukKerja di arena Car Free Day (CFD) kemarin (29/4).

"Iya itu, enggak benar lah [tindakan] itu," kata Masduki, Senin (30/4/2018).

Masduki mengatakan arena CFD seharusnya menjadi tempat berolahraga sekaligus menjadi tempat perekat silaturahmi, dan menjadi perekat persaudaraan antarmasyarakat. 

Oleh sebab itu, ia mengatakan bahwa agenda CFD seharusnya tak dirusak tindakan politik praktis yang justru dapat merusak persaudaraan di dalam kehidupan bermasyarakat.

"CFD kan harusnya sebagai wahana silaturahim, sebagai wahana menjahit persaudaraan antar etnis dan kebangsaan jgn dirusak oleh persoalan politik praksis yang ujung-ujungnya merusak kita," kata dia.

Secara terpisah, anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin menyatakan ruang publik seperti arena bebas kendaraan bermotor tidak diisi dengan kegiatan politik.

Serupa Masduki, ia pun menyayangkan adanya kegiatan yang dilakukan warga dengan mengenakan kaus #2019GantiPresiden dan #DiaSibukKerja hingga berujung tindakan intimidasi.

"Pada intinya CFD harusnya dijadikan ruang publik yang menyenangkan dan jauh dari aktivitas politik," kata Afifuddin saat dihubungi, Senin (30/4).

Afifuddin mengatakan, Bawaslu tidak bisa mengambil tindakan atas persoalan tersebut. Sebab, belum bisa diindikasikan sebagai bentuk kampanye.

"Belum masa kampanye dan unsur kampanye ada kriterianya terkait visi misi, program, dan citra diri," kata Afifuddin.

Lebih jauh, sambungnya, Bawaslu pusat juga selalu berkoordinasi dan meminta Bawaslu Daerah agar melakukan sosialisasi perihal berpartisipasi dalam politik secara dewasa. Hal ini agar kejadian di CFD tidak terjadi di daerah lain.

Intimidasi di Tengah Aksi di CFD

Tak hanya itu, Masduki juga menyayangkan tindakan oknum kelompok yang melakukan dugaan intimidasi itu kerap kali mengatasnamakan Islam maupun partai Islam untuk melegitimasi perilakunya. 

Padahal, kata dia, perilaku tersebut sama sekali tak mencerminkan nilai-nilai ajaran Islam sesungguhnya.

"Tapi karena klaim kebenaran atas nama Islam tapi kelakuannya anti-Islam itu berbahaya. Itu cenderung ada kecerobohan kita atas nama Islam, padahal itu emosi kita, padahal itu bukan manifestasi yang benar," kata dia.

Oleh sebab itu, ia berharap agar kejadian intimidasi di CFD itu tak terulang kembali untuk kedua kalinya. Ia juga meminta agar umat Islam tetap menjunjung tinggi ajaran dan nilai-nilai keislaman dalam tindakannya sehari-hari.

"Kita saling menghayati, jangan sampai seperti itu terulang lagi. Jadikan CFD sebagai wahana silaturahim yang sangat cair dan bagus, antar bangsa antar entnik," kata dia.

Sementara itu, terkait tindakan intimidasi di CFD, Afifuddin menyerahkan itu kepada polisi.

"Kalau tentang intimidasi sendiri ini menjadi ranah penegak hukum kalau mau melakukan penindakan," kata Afifuddin.


0 Komentar