Jumat, 27 April 2018 17:31 WIB

Kim Jong-un Jadi Pemimpin Pertama Korut Penginjak Tanah Korsel

Editor : Yusuf Ibrahim
Kim Jong-un. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Konferensi tingkat tinggi (KTT) yang mempertemukan pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in telah dimulai di "desa gencatan senjata" Panmunjom, Jumat (27/4/2018). 

KTT ini menjadi sejarah, karena Kim Jong-un menjadi pemimpin pertama yang menyeberang dan menginjakkan kakinya di tanah Korsel sejak perang Korea 1953.

Kemajuan pesawat program nuklir Korea Utara yang meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea sebelum akhirnya ditangguhkan, diperkirakan akan mendominasi pertemuan kedua pemimpin Korea pada hari ini.

KTT ini berlangsung kurang dari seminggu setelah Pyongyang mengumumkan penagguhan semua uji coba senjata nuklir dan rudal balistik antarbenua.

Kim Jong-un terlihat disambut Moon usai menyeberangi perbatasan dan menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di tanah Korea Selatan.

Pembicaraan antar-Korea dijadwalkan berlangsung dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 10.30 waktu setempat, di mana kedua pemimpin menanam pohon pinus di perbatasan yang berfungsi sebagai simbol perdamaian dan kemakmuran. Sesi kedua adalah acara inti, yakni pembicaraan antara Kim Jong-un dan Moon Jae-in.

Kepala Staf Kepresidenan Korea Selatan, Im Jong-seok, mengatakan bahwa usai upacara, Kim dan Moon akan melanjutkan pembicaraan yang pada akhirnya mereka akan menandatangani perjanjian dan membuat pengumuman. Dia berjanji akan mengungkapkan rincian hasil KTT bersejarah ini kepada media.

Sebelumnya, kantor berita negara Korut, KCNA, mengumumkan bahwa Kim Jong-un sudah meninggalkan Pyongyang untuk bertemu Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Menurut media tersebut, keduanya akan membahas masalah perdamaian, kemakmuran dan reunifikasi.

"Kim Jong-un akan dengan terbuka membicarakannya dengan Moon Jae-in soal, membahas berbagai isu untuk meningkatkan hubungan antar-Korea, mencapai perdamaian, kemakmuran dan reunifikasi dari semenanjung Korea," tulis KCNA, yang dilansir Reuters.(exe/ist)


0 Komentar