Rabu, 25 April 2018 07:26 WIB

Pemerintah Diingatkan Antisipasi Pelemahan Nilai Rupiah

Editor : Rajaman
Ilustrasi nilai tukar rupiah. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Penguatan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) membuat nilai tukar rupiah terus terperosok. 

Bahkan hingga hari ini, Selasa (24/4/2018), Rupiah menguat ke level Rp 13.921 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan kemarin yang kian mendekati level Rp 14.000, tepatnya di level Rp 13.975 per dolar AS.

Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengingatkan, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) segera mengantisipasi pelemahan nilai tukar rupiah tersebut.

Menurutnya, fundamental ekonomi harus diperkuat. BI harus melakukan intervensi terhadap kindisi ini, sehingga rupiah dapat segera kembali menguat.

“Kita tentu tidak ingin kurs rupiah tembus Rp14 ribu, atau bahkan Rp15 ribu. Pemerintah dan BI tak bisa terus menyalahkan kondisi global. BI harus melakukan intervensi dan stabilisasi nilai tukar Rupiah,” kata Taufik dalam keterangan pers, Rabu (25/4/2018).

Taufik khawatir, pelemahan ini akan berdampak besar pada Indonesia. Karena selain memberikan pengaruh pada kondisi utang Indonesia, hal ini juga berpengaruh kepada dunia usaha. Terutama bagi usaha yang mengandalkan bahan baku impor, yang transaksinya menggunakan dolar AS.

Namun, kata dia, hal positif dapat didapatkan industri yang menjalankan ekspor, karena akan mendapatkan penghasilan yang lebih besar.

“Pengaruh eksternal memang ada. Tapi kita lihat, kondisi ekonomi dalam Negeri baik-baik saja, sehingga seharusnya rupiah dalam kondisi stabil. Kita berharap, antisipasi dari pemerintah dan BI dapat mempercepat penguatan Rupiah, sehingga pelemahan ini hanya temporari saja,” pesan politisi PAN itu


0 Komentar