Sabtu, 21 April 2018 12:11 WIB

WTO : Sengketa Perdagangan AS-Cina Bisa Menggagalkan Pemulihan Ekonomi Global

Editor : Amri Syahputra

JAKARTA, Tigapilarnews.com _ "Eskalasi besar dalam sengketa perdagangan antara AS dan Cina dapat menggagalkan pemulihan ekonomi global dan menempatkan banyak pekerjaan beresiko," kata Kepala Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Roberto Azevedo pada hari Jumat.

Dan sebagian besar dampak perang dagang habis-habisan akan melanda negara-negara miskin yang paling sulit, katanya dalam sebuah pernyataan pada pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional.

Sulit untuk mengukur efek "eskalasi besar, tetapi jelas mereka bisa serius," katanya.

"Kerusakan hubungan perdagangan di antara pemain utama dapat menggagalkan pemulihan yang telah kita lihat dalam beberapa tahun terakhir, mengancam ekspansi ekonomi yang sedang berlangsung dan menempatkan banyak pekerjaan pada risiko." Pertengkaran antara Washington dan Beijing telah membayangi pertemuan IMF dan WTO mengutip itu sebagai risiko terbesar terhadap prospek pertumbuhan global yang solid.

Presiden AS Donald Trump bulan lalu memberlakukan tarif curam pada impor baja dan aluminium dan mengancam untuk memaksakan lebih pada puluhan miliar dolar dalam impor Cina, mendorong Beijing untuk menampar bea atas barang-barang AS seperti daging babi dan sorgum dan mengancam ekspor AS lebih sensitif seperti kedelai.

Azevedo menyatakan keprihatinan atas "kemungkinan bahwa kita memasuki urutan tindakan unilateral, tit-for-tat, yang semuanya menghasilkan ketidakpastian untuk perdagangan global dan pertumbuhan PDB," karena kerusakan akan mencapai "jauh melampaui negara-negara yang terlibat langsung. "Dia mendesak negara-negara untuk menggunakan WTO sebagai forum untuk menyelesaikan perselisihan apa pun, yang" akan menjadi penting untuk mencegah ketegangan saat ini meningkat. "

Sementara itu, Bank Sentral Eropa harus terus memberikan stimulus yang cukup tetapi beberapa negara di bagian Eropa yang muncul harus menormalkan kebijakan moneter lebih cepat, Poul Thomsen, kepala Departemen Eropa IMF, mengatakan pada hari Jumat.

"Dengan beberapa pengecualian, inflasi berjalan di bawah target di sebagian besar Eropa," kata Thomsen dalam konferensi pers.

"Di Eropa yang sedang berkembang, sedang mengalami tekanan inflasi yang agak kuat tetapi masih di bawah target menunjukkan posisi siklus yang agak lebih maju," kata Thomsen, yang berbicara selama pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.


0 Komentar