Jumat, 20 April 2018 12:31 WIB

Israel Menutup Media Palestina di Yerusalem Timur

Editor : Amri Syahputra
Bendera Israel

Ramallah, Tigapilarnews.com _ Israel telah menutup sebuah organisasi media Palestina di Yerusalem Timur karena diduga "menghasut kekerasan".

"Pihak berwenang Israel memasang surat perintah di pintu organisasi dengan nama Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman mengumumkan penutupan," Ahmed al-Safadi, direktur Yayasan Media Pemuda Elia, mengatakan kepada Anadolu Agency pada hari Kamis.

Yayasan yang berbasis di Yerusalem Timur dikenal untuk mendokumentasikan pelanggaran Israel terhadap warga Palestina.

Khususnya, keputusan Israel mengenai institusi Palestina di Yerusalem biasanya dikeluarkan oleh menteri keamanan internal Israel, bukan menteri pertahanan.

"Kami terkejut menemukan keputusan itu dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan, hal ini sangat tidak biasa," kata al-Safadi.

Langkah itu, katanya, harus dilihat dalam konteks upaya yang sedang berlangsung oleh Israel untuk memaksa lembaga-lembaga Palestina yang berbasis di Yerusalem untuk pindah ke Tepi Barat yang diduduki.

"Ini tidak bisa diterima," kata al-Safadi. “Kami menuntut hak kami untuk mengekspresikan sudut pandang kami, tidak ada pembenaran sama sekali untuk penutupan ini.

Dia menambahkan, "Ini adalah upaya nyata untuk membungkam pandangan alternatif mengenai apa yang terjadi di Yerusalem."

Dua hari yang lalu, Lieberman mengatakan melalui Twitter bahwa dia baru-baru ini menandatangani keputusan mengklasifikasikan yayasan sebagai organisasi "teroris".

Dalam perkembangan terkait, sejumlah pemukim Israel pada hari Kamis memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem Timur, menurut Badan Wakaf Islam yang dikelola Yordania.

"Sekitar 200 pemukim memasuki kompleks masjid di pagi hari, dengan 40 lainnya datang setelah sholat subuh," kata agensi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Seorang penjaga masjid Palestina mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa serangan hari Kamis itu termasuk upaya para pemukim untuk melakukan "ritual Yahudi" di dalam kompleks masjid.

Badan Wakaf Islam telah berulang kali mengutuk serangan semacam itu, frekuensi serangan yang telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir.


0 Komentar