Minggu, 01 April 2018 01:24 WIB

Begini Reaksi Orangtua di Alam Kubur Ketika di Ziarahi atau di Doakan Anaknya

Editor : A. Amir
Ziarah Kubur

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ziarah termasuk bagian dari ajaran Islam, dengan berziarah kubur bakal mengingatkan akan kematian yang pasti datang menjemput. Konsekwensinya, hati menjadi lembut yang berdampak pada mudah menerima saran dan giat ibadah.

Implikasi apa yang terjadi pada orangtua saat kita berziarah ke makam mereka atau saat mendoakan mereka?

Diriwayatkan Syaikh Muhammad al-Syanqithi, berkata : “Semoga Allah mengampuni keluarga kita dan golongan Muslimin yang sudah meninggal dunia. Saya tidak dapat menahan tangis begitu tahu perlunya ahli kubur terhadap kita. Saya berkesan dan saya ingin semua tahu hal ini. ”

Utsman bin Sawad, bercerita mengenai ibunya, seorang wanita yang ahli ibadah. Saat ibunya akan meninggal dunia, ia mengangkat pandangannya ke langit dan berkata : “Wahai tabunganku, wahai simpananku, wahai Tuhan yang selalu jadi sandaranku alam hidupku dan sesudah kematianku, jangan Engkau abaikan diriku saat mati, jangan biarkan saya kesepian dalam kuburku.” kemudian akhirnya meninggal dunia.

Saya selalu berziarah ke makamnya setiap hari Jum’at. Saya berdoa untuk dia, dan memohonkan ampun baginya dan semuanya ahli kubur di situ.

Pada suatu malam saya mimpi bersua dengan ibuku.

Saya berkata : “Wahai ibuku, bagaimana keadaanmu? ”
Ibuku menjawab : “Wahai anakku, sesungguhnya kematian itu suatu kerumitan yang amat dahsyat. Alhamdulillah saya ada di alam barzakh yang terpuji. Ranjangnya harum, serta bantalnya terdiri dari tenunan kain sutera. ”
Saya berkata : “Apakah Ibu ada kepentingan kepadaku? ”
Ia menjawab : “Iya, jangan kamu tinggalkan ziarah yang sudah kamu lakukan pada kami, sesungguhnya saya begitu suka dengan kedatanganmu saban hari Jum’at, dan pergi dari keluargamu. Orang-orang disekitarku akan memberitahuku : “Ini anakmu telah datang. ” Lantas saya merasakan kebahagiaan, dan beberapa orang mati yang ada di sekitarku juga bahagia. ”

Basysyar bin Ghalib, seorang Ulama Salaf berkata : “ Saya punya mimpi Robiah al-Adawiyah dalam tidurku. Saya memang senantiasa mendoakannya.

Dalam mimpi itu ia berkata kepadaku : “Wahai Basysyar, hadiah-hadiahmu selalu sampai pada kami diatas piring seperti sinar, ditutupi dengan sapu tangan sutera.”

Saya berkata : “Bagaimana hal itu dapat terjadi? ”
Ia menjawab : “Begitulah doa beberapa orang yang masih hidup. Jika mereka mendoakan orang-orang yang telah mati dan doa itu dikabulkan, jadi doa itu diletakkan diatas piring seperti cahaya dan ditutupi dengan sapu tangan sutera. Lalu hadiah itu diberikan pada orang mati yang didoakan itu. Kemudian dikatakan kepadanya : “Terimalah, ini hadiah dari Anakmu kepadaku.”

Seberapa kerap kita berziarah ke makam orangtua, keluarga dan guru kita yang sudah meninggal dunia?

Seberapa banyak kita mendoakan mereka saat kita beribadah??

Ziarah dan doa kita begitu utama dan penting buat mereka.

**Ulama Salaf atau disebut juga Salafus Soleh, masih berpegang kepada mazhab Syafie yang merupakan mazhab Salaf yang sebenarnya dan tidak lari dari paham Nabi dan sahabatnya.

Rasulullah SAW bersabda;
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ
Sebaik-baik manusia adalah pada kurunku (Sahabat), kemudian yang sesudahnya (Tabi’in), kemudian yang sesudahnya (Tabi’ut Tabi’in).” HR. Al-Bukhari No. 2652 dan Muslim No. 2533.

(AA)


0 Komentar