Sabtu, 31 Maret 2018 16:56 WIB

Pasukan Israel Membunuh 16 Warga Palestina Dalam Satu Hari

Editor : Amri Syahputra

Gaza, Tigapilarnews.com - Pada Jumat malam, 16 orang Palestina telah dinyatakan meninggal di Gaza sebagai akibat dari tembakan Israel. Lima belas orang tewas tewas dalam demonstrasi besar-besaran di perbatasan dengan Israel, dan satu seorang petani tewas saat fajar pada hari Jumat di dekat pagar perbatasan.

Kementerian Kesehatan Gaza mengkonfirmasi kematian 16 warga Palestina dan luka 1.416 warga sipil, yang berkisar dari luka tembak langsung hingga inhalasi gas air mata yang parah.

Orang-orang Palestina yang terbunuh diidentifikasi sebagai:

  1. Naji Abu Hijir
  2. Mohammed Kamal Najjar
  3. Wahid Nasrallah Abu Samour
  4. Amin Mansour Abu Muammar
  5. Mohammed Naeem Abu Amr
  6. Ahmed Ibrahim Ashour Odeh
  7. Jihad Ahmed Fraina
  8. Mahmoud Saadi Rahmi
  9. Abdel Fattah Abdel Nabi
  10. Ibrahim Salah Abu Shaar
  11. Abd al-Qader Marhi al-Hawajri
  12. Sari Walid Abu Odeh
  13. Hamdan Isma'il Abu Amsha
  14. Jihad Zuhair Abu Jamous
  15. Bader al-Sabbagh
  16. Omar Samour, 31 - petani yang terbunuh saat fajar

 
Menjelang pawai, tentara Israel merilis sebuah pernyataan yang mengatakan telah menyatakan daerah perbatasan di sepanjang Gaza sebagai "zona militer tertutup," yang berarti bahwa setiap warga Palestina yang mendekati pagar perbatasan bisa berisiko tertembak.

Tentara Israel merilis pernyataan di Twitter yang mendeskripsikan protes itu sebagai "kerusuhan hebat."

“17.000 orang Palestina melakukan protes di 5 lokasi di sepanjang pagar keamanan Jalur Gaza. Para pemerotes sedang menggulingkan ban yang terbakar dan melemparkan bom api & batu di pagar keamanan, pasukan IDF menanggapi sarana menembak ke arah penghasut utama, ”kata pernyataan itu.

Terlepas dari klaim tentara Israel, aktivis dan pemimpin Palestina di Jalur Gaza telah menyatakan bahwa “Pawai Maret” diselenggarakan sebagai protes besar tanpa kekerasan, berminggu-minggu untuk mendukung kembalinya pengungsi Palestina ke tanah air asli mereka di Palestina yang bersejarah.


0 Komentar