Minggu, 25 Maret 2018 21:55 WIB

PM Jepang Kembali Minta Maaf

Editor : Yusuf Ibrahim
Shinzo Abe. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Popularitas Perdana Minta (PM) Jepang, Shinzo Abe, terjun bebas setelah dihantam dugaan skandal kronisme dan mencoba menutup-nutupinya.

Abe pun kembali meminta maaf karena menyebabkan kecemasan dan kehilangan kepercayaan terhadap pemerintahannya.

Abe menghadapi krisis politik terbesarnya sejak menjabat pada Desember 2012. Ia dicurigai menjual tanah milik negara dengan harga murah kepada operator sebuah sekolah yang mempunyai hubungan dengan istrinya. 

"Masalah ini telah mengguncang kepercayaan orang-orang di pemerintahan," kata Abe pada konvensi tahunan partai yang berkuasa di Jepang. 

"Sebagai kepala pemerintahan, saya sangat merasakan tanggung jawab saya dan sangat ingin meminta maaf kepada rakyat," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (25/03/2018).

Ia pun berjanji akan memberikan klarifikasi sesuai dengan fakta dan mencegah hal itu terulang lagi dengan merengkuh pemerintah, tanpa memberikan akan mengundurkan diri.

Abe membantah bahwa dia atau istrinya campur tangan dalam penjualan atau ia berusaha untuk mengubah dokumen yang terkait dengan kesepakatan itu.

Sekutu dekatnya, Menteri Keuangan Taro Aso, juga membantah terlibat dalam perubahan yang dilakukan oleh pejabat kementerian.

Jajak pendapat publik akhir pekan lalu menunjukkan dukungan bagi kabinet Abe yang tenggelam hingga ke titik terendah sebesar 31 persen, dengan mayoritas mengatakan ia memikul tanggung jawab untuk masalah itu.

Tingkat dukungan yang bergeser juga bisa menghentikan harapan Abe untuk memenangkan masa jabatan tiga tahun ketiga sebagai pemimpin Partai Liberal Demokrat (LDP) yang berkuasa dalam pemungutan suara partai pada bulan September. Kemenangan akan membuatnya berada di jalur untuk menjadi perdana menteri terpanjang Jepang.

Sementara itu para pengunjuk rasa yang menyambangi tempat konvensi mendesak Abe untuk mengundurkan diri. Mereka harus berhadapan dengan polisi anti huru hara yang menjaga dengan ketat keamanan di luar tempat berlangsungnya konvensi tahunan.(exe/ist)


0 Komentar