Jumat, 16 Maret 2018 09:26 WIB

Gas Air Mata Turun di Gaza Menggunakan Drone Untuk Pertama Kalinya

Editor : Amri Syahputra

Gaza, Tigapilarnews.com - Pasukan Israel menggunakan pesawat tak berawak untuk menjatuhkan gas air mata pada orang-orang Palestina di Gaza untuk pertama kalinya, Jumat lalu, menurut Times of Israel.

Sekitar 200 warga Gaza berkumpul di pagar perbatasan Israel, sebagai demonstrasi mingguan melawan blokade sepuluh tahun tersebut, ketika sebuah kendaraan udara tak berawak mendekati lokasi kejadian. Rekaman dari kantor berita Lebanon Al-Mayadeen menunjukkan bahwa pesawat tak berawak menjatuhkan gas air mata pada para pemrotes yang kemudian dapat terlihat berjalan membabi buta dari tempat kejadian.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa setidaknya dua orang terluka dalam bentrokan tersebut, dengan setidaknya delapan warga Gaza lainnya terluka oleh tembakan Israel selama demonstrasi di tempat lain di daerah pantai Gaza.

Menurut sumber militer, penggunaan pesawat tak berawak untuk menembakkan gas air mata masih eksperimental dan belum dilakukan operasional.

Gaza telah melihat beberapa bentrokan sejak pengumuman Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dengan demonstrasi direncanakan setiap minggu. Bulan lalu, dua remaja Palestina terbunuh setelah ditembak dengan amunisi hidup saat mereka mendekati pagar keliling, yang dilaporkan sedang mencari pekerjaan di Israel.

Gaza telah menghadapi keadaan darurat kemanusiaan yang meningkat selama berbulan-bulan, dihadapkan pada krisis energi, air dan kesehatan. Warga juga telah dicegah untuk meninggalkan Jalur Gaza, memaksa seorang gadis Gaza muda untuk bepergian tanpa salah satu orangtuanya ke kota Ramallah, Tepi Barat, kemarin, untuk menjalani transplantasi ginjal bulan lalu.

Sebuah laporan baru-baru ini juga menemukan bahwa lebih dari 1.000 warga Palestina telah meninggal akibat pengepungan Israel 11 tahun.

Koordinator badan amal Ahmed Al-Kurd mengatakan bahwa "450 korban tewas karena dampak sistem perawatan kesehatan dan kurangnya obat-obatan, peralatan medis dan transfer pengobatan."

"Hari ini, kami meluncurkan jeritan yang menggetarkan ke seluruh dunia, selamatkan Gaza dari kondisi bencana ini," kata Al-Kurd, bertanya: "Berapa lama Anda akan menunggu dan berapa banyak lagi korban yang Anda inginkan untuk melakukan tindakan?"


0 Komentar