Rabu, 07 Maret 2018 09:27 WIB

Pemodal Siapkan Rp 200 Juta Untuk Bom Bunuh Diri di Jl. MH Thamrin

Editor : Amri Syahputra
Seorang teroris yang ditangkap oleh fotografer terlihat mengambil senjatanya dan melepaskan tembakan setelah ledakan mengguncang Jl. MH Thamrin di Jakarta Pusat

Seorang pria yang bertindak sebagai pemodal menyiapkan Rp 200 juta (US $ 14.531) beserta senjata api untuk seorang pelaku bom bunuh diri yang terlibat dalam serangan teroris di Jl. MH Thamrin di Jakarta Pusat pada 14 Januari 2016, seorang saksi mengatakan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada hari Selasa.

Saiful Munthohir adalah saksi dalam persidangan Aman Abdurrahman, dugaan dalang senjata dan serangan bom yang menewaskan delapan orang, termasuk lima teroris. Sekitar 20 lainnya, petugas polisi dan warga sipil, terluka.

Saiful mengatakan, bom bunuh diri Muhammad Ali diberi Rp 200 juta dari seseorang bernama Rohis.

"Untuk amaliyah dibutuhkan latihan sebesar Rp 200 juta," kata Saiful.

selain uang Rp 200 juta, Rohis juga menyediakan beberapa senjata api untuk digunakan oleh penyerang. Dua senjata api diperlihatkan di pengadilan dan dikonfirmasi oleh Saiful sebagai senjata yang diberikan.

Menurut Saiful, hanya Rp 75 juta uang yang digunakan dalam serangan tersebut dan dia tidak tahu ke mana sisa uang tersebut. Muhammad Ali dan empat rekan pembomnya terbunuh dalam serangan tersebut, yaitu Sugito, Dian Juni, Sunakim alias Afif, dan Ahmad Muhazan.

Sugito dan Dian Juni meninggal di Jl. Thamrin dalam ledakan bom di pos polisi lalu lintas yang berada di tengah jalan. Afif dan Muhammad Ali ditembak oleh polisi di tempat parkir kafe Starbucks, sementara Ahmad Muhazan meledakkan dirinya di dalam Starbucks.


0 Komentar