Jumat, 02 Februari 2018 11:36 WIB

950 Penambang Emas Terjebak di Bawah Tanah di Afrika Selatan

Editor : Amri Syahputra
Foto ini diambil pada tanggal 1 Februari 2018 di Theunissen menunjukkan tambang emas Sibanye Beatrix, di mana ratusan penambang terjebak di bawah tanah setelah pemadaman listrik.

Theunissen, Tigapilarnews.com - Sekitar 950 penambang emas terjebak di bawah tanah di Afrika Selatan pada hari Kamis setelah pemadaman listrik, pemilik tambang tersebut mengatakan, meskipun para pekerja tersebut tidak dilaporkan berada dalam bahaya langsung.

Perusahaan pertambangan Sibanye-Stillwater mengatakan pemadaman listrik yang besar akibat badai telah mencegah lift membawa penambang ke permukaan di tambang emas Beatrix, di kota kecil Theunissen di dekat kota Welkom.

"Kami memiliki 955 karyawan yang masih berada di bawah tanah, mereka berada di area yang terbatas dan aman, ini adalah area tunggu poros (dan) ada ventilasi, kami menyediakannya dengan air dan makanan," James Wellsted, juru bicara Sibanye-Stillwater, mengatakan kepada AFP.

"Jadi semua orang baik-baik saja saat ini. Kami mencoba mengembalikan kekuatan sehingga kami bisa mulai mengangkatnya ke permukaan," katanya sambil berbicara di telepon dari tambang itu.

Dia mengatakan kedalaman tempat para penambang terjebak tidak pasti, namun tambang tersebut memiliki 23 tingkat, turun menjadi sekitar 1.000 meter (3280 kaki) di bawah tanah.

Satu kabel dipulihkan pada siang hari dan 272 pekerja diselamatkan, namun 955 masih terjebak, kata perusahaan itu.

Mereka berada di bawah tanah selama lebih dari 24 jam dan anggota keluarga yang gugup dengan sabar berkumpul di sepanjang jalan menuju poros, menjaga jarak dengan petugas keamanan. Sebuah generator di poros sudah mulai bekerja.

Seorang wanita lain menunggu suaminya, yang hanya memberinya nama depan sebagai Innocentia, mengatakan: "Kami cukup optimis, mereka mengatakan bahwa mereka aman".

Sebelumnya, Wellsted mengatakan bahwa para insinyur sedang berjuang dengan perangkat lunak untuk mendapatkan generator darurat untuk mengoperasikan dan memulai kembali lift setelah badai.

"Kami memiliki beberapa masalah - mungkin terkait dengan lonjakan arus listrik yang terkait dengan badai - dalam membuat winder bekerja, jadi kami sibuk mengerjakan masalah itu saat ini," tambahnya.

"Tadi malam ada badai parah di Free State (provinsi) yang mempengaruhi dua kabel listrik yang berbeda dan memotong semua pasokan listrik ke tambang, jadi kami tidak dapat membawa perubahan malam ke atas."

Upaya penyelamatan akan berlanjut sepanjang malam, katanya.


0 Komentar