Selasa, 30 Januari 2018 12:11 WIB

Perluasan Tambah Tanaman Padi Bawa Berkah Panen

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi petani padi. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) padi setiap bulannya pada 2017 membawa berkah bagi Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) yang bisa panen setiap hari sehingga gabah melimpah pada Januari 2018.

 
Bahkan, Kepala BPTP Balitbangtan Sumsel, Priatna Sasmita, memperkirakan hal itu akan terus berlanjut hingga bulan Februari hingga Maret. 
 
Realisasi tanam bulan Oktober dan Desember juga akan diikuti panen mulai Januari hingga Maret. 
 
Perkiraan panen tersebut dengan mudah bisa dihitung dengan umur padi yang berkisar antara 110-120 hari setelah sebar (HSS). 
 
Dengan asumsi umur bibit di persemaian selama 20 HSS, maka jika tanam bibit awal Oktober diperkirakan dapat dipanen awal Januari dan seterusnya. 
 
Karena itulah Sumsel yang giat menanam padi di berbagai sentra padi serta irigasi, lebak, pasang surut, tadah hujan dan gogo, pada bulan Oktober hingga Desember, menuai hasil panen mulai Januari ini hingga Maret nanti.
 
Kabupaten/kota di Provinsi Sumatra Selatan yang sedang panen di Januari 2018 antara lain adalah Banyuasin, Musi Banyuasin, Musirawas, Lahat, Lubuk Linggau dan Pagaralam. 
 
Seperti dilaporkan oleh Pj.Upsus Pusat untuk Banyuasin Prof. Risfaheri saat panen bersama Tim BPTP Sumsel serta petugas lapang dan petani di lokasi Sabtu (13/01/18) bahwa gabah terus melimpah dari Banyuasin dan bahkan dipasok keluar Sumsel.
 
Aktivitas panen pada Selasa (30/1) hasil pemantauan para LO Upsus Pajale BPTP Sumsel bersama petani di lapang antara lain di Banyuasin (Kecamatan Air Saleh dan Kecamatan Muara Telang); Lahat (Kecamatan Mulak Sebingkai dan Kecamatan ulak Ulu) serta Pagaralam (Kecamatan Pagaralam Utara) dengan total luas panen sekitar 200 hektare. 
 
Varietas yang ditanam masih bervariasi antara varietas unggul baru dan padi lokal dengan provitas berkisar antara 5-8 ton per hektare GKP. 
 
Harga gabah di lokasi panen saat ini masih bervariasi antara Rp4.500-5.000 per kilogram GKP, sedangkan harga jual berasnya berkisar antara Rp9.500-10.000 per kilogram.
 
Varietas unggul yang dipanen di berbagai lokasi antara lain: Inpari 22, Inpari 30 Ciherang Sub-1, Inpari 32 HDB, Ciherang, IR-64, IR-42, Situ Bagendit, dan Ciliwung; sedangkan padi lokal yang berkembang adalah Padi Kumis, Air Keruh, Bustari, Umbul2, Vietnam, Bromo, dll.). Diperkirakan panen di Sumsel akan terus berlanjut dan mencapai puncaknya di bulan Februari.(ant)

0 Komentar