Rabu, 17 Januari 2018 09:46 WIB

7 Kecamatan di Kotim Terendam Banjir

Editor : Amri Syahputra

Sampit, Tigapilarnews.com - Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur (Kotim), M. Yusup menjelaskan  bahwa 7 kecamatan dan 19 desa serta 559 Kepala Keluarga diwilayah utara Kotim mengalami bencana banjir yang parah.

Seperti yang dikatakan Camat Cempaga Hulu Ubaidillah dalam rapat di Pemkab Kotim  “bahwa desa Koling Pagi ini sudah Berkurang Banjirnya namun yang riskan di desa Ubar dan desa Pantai Harapan diperkirakan  mengalami banjir yang cukup parah” jelas Ubai 16/1/2018. Sebelumnya Tim Reaksi Cepat (TRC) dan BPBD Kotim Rabu (10/1/2018) telah  berangkat menuju lokasi untuk memantau keadan banjir.

Dalam Birokrasi di Pemkab Kotim untuk dapat menggunakan Rp 1 Miliar Dana Belanja Tak terduga guna keperluan bencana diperlukan peningkatan status Bencana menjadi SIAGA DARURAT BANJIR dan itu dilakukan melalui rapat di ruang rapat sekda kotim tanggal 16/1/2018 yang dibuka oleh Sekda Kotim Drs Halikinnor dan dilanjutkan oleh kepala BPBD Kotim M Yusuf.

Dalam rapat tersebut dihadiri oleh unsur  Polres kotim, Polairud Kalteng, BMKG Sampit, ORARI Lokal Kotim serta unsur  dinas Kotim Badan serta Lembaga yang ada di Kotim. Setelah Pemaparan situasi perkiraan Cuaca oleh BMKG Sampit yang menerangkan tiga bulan kedepan curah hujan akan bertambah dengan debid curah hujan berkisar di 200 mm sampai dengan 300 mm.

Memang Kotim Bagian utara mulai tanggal 2/1/ 2018 sudah mulai tergenang air akibat curah hujan yang tinggi yaitu Kecamatan Tualan Hulu, Cempaga Hulu, Parengean, Santuai, Mentaya hulu, Parenggean, Kota besi. Hal itu berdampak pada Pengiriman 9 Bahan Pokok serta Obat-obatan ke daerah terdampak, penduduk korban banjir disekitar PBS sudah mendapatkan Beberapa Bantuan Pangan serta keperluan lain.

“untuk menggunakan dana bencana pemerintah hasur menentukan status bencana” kata M Yusuf Kepala BPBD Kotim dalam Rapat 16/1/2018. Setelah mendengarkan masukan dari unsur pserta rapat maka Kepala BPBD Kotim menetapkan Kotim Bagian Utara menjadi Status Siaga Darurat Banjir mulai Tanggal 16/1/2018 sampai dengan 7/2/2018 dalam bentuk Surat Keputusan Bupati Kotim.

ORARI Lokal Kotim menyarankan Barang Logistik yang akan di serahkan pada masyarakat terdampak disarankan untuk juga diteruskan dengan pembuatan  Dapur Umum “Psikologis Masyarakat Korban Banjir itu sangat lemah dan mengalami kelelahan Fisik maka perlu dipikirkan Tim Dapur Umum guna melayani keperluan makan masyarakat Terdampak” demikian disampaikan Perwakilan ORARI Lokal Kotim.


0 Komentar