Sabtu, 13 Januari 2018 11:59 WIB

Warga Palestina Bentrok Dengan Pasukan Israel Pada 'Hari Kemarahan' di Bethlehem

Editor : Amri Syahputra

Bethlehem, Tigapilarnews.com - Sedikitnya 46 warga Palestina telah terluka dalam bentrokan dengan pasukan Israel yang menggunakan gas air mata dan amunisi langsung pada demonstrasi yang protes terhadap keputusan AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Sekitar 2.000 warga Palestina, yang marah dengan keputusan Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan kedutaan besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem, menyerbu jalan-jalan di Tepi Barat dan Gaza pada 'Hari Kemarahan' Jumat. Ini keenam berturut-turut, membakar ban dan melemparkan proyektil ke Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di 20 lokasi di wilayah Palestina yang diduduki.

Di Betlehem di Tepi Barat, tentara Israel menanggapi kerusuhan tersebut dengan menembaki gas air mata, video pertunjukan Ruptly. Sedikitnya lima orang di Tepi Barat menderita luka-luka ketika IDF menggunakan peluru karet untuk membubarkan kerumunan, kata pejabat kesehatan Palestina.

Bentrokan yang paling parah meletus di Gaza di mana pasukan Israel menembakkan amunisi langsung untuk mencegah pemrotes melakukan pelanggaran di wilayah Israel. Sedikitnya 41 orang menderita luka ringan dan sedang. Akibatnya, lebih dari seratus warga Palestina dirawat karena asap dan gas yang terhirup setelah tentara Israel menembakkan gas air mata dan granat asap.

IDF kemudian mengklaim bahwa kebakaran langsung itu tidak sembarangan, dengan mengatakan bahwa militer Israel hanya menargetkan "tiga gerombolan utama, yang merupakan ancaman bagi tentara dan fasilitas perbatasan."

Ketegangan sudah tinggi menjelang demonstrasi hari Jumat setelah dua warga Palestina berusia 16 tahun terbunuh dalam bentrokan dengan IDF pada hari Kamis. Ali Amr Nimr Qeeno ditembak mati oleh tentara Israel di desa Burin dekat kota Nablus saat mereka menyapu daerah tersebut karena tersangka pembunuhan Rabi Raziel Shevach, yang tewas pekan lalu di pos terdepan Tepi Barat Havat Gilad.

Pasukan Israel membenarkan pembunuhan tersebut dengan menuduh Qeeno sebagai penghasut utama serangan yang melihat pemuda Palestina melemparkan batu ke tentara.

Seorang anak perempuan berusia 16 tahun lainnya, Amir Abd Abu Musaid, terbunuh di daerah perbatasan di Gaza saat tentara Israel menembaki pemrotes pemukul batu.

Sedikitnya 17 warga Palestina telah terbunuh dan ribuan lainnya terluka dalam gelombang demonstrasi yang telah mencengkeram Tepi Barat dan Gaza setelah keputusan Trump, ratusan orang Palestina menyuarakan kemarahan mereka dengan tindakan tersebut setiap minggu setelah shalat Jumat. Keputusan tersebut juga telah memicu kemarahan di dunia Muslim


0 Komentar