Kamis, 16 November 2017 13:39 WIB

Ekonomi Digital Pengaruhi Perdagangan dan Ritel

Editor : Yusuf Ibrahim
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan penetrasi ekonomi digital dalam lima tahun terakhir dinilai langsung memberikan pengaruh terhadap sektor perdagangan dan ritel.

"Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan perdagangan dan ritel mencapai 12,5 persen per tahun rata-rata, sekarang di angka 10,5 persen. Terjadi perlambatan atau ada yang mungkin tidak tertangkap oleh data makro," kata Darmin dalam acara Digital Economic Briefing 2017 di Jakarta, Kamis (16/11/2017).

Mantan Gubernur Bank Indonesia itu juga mengatakan sektor ritel melalui jalur perdagangan elektronik dalam jaringan (e-commerce) di satu sisi tumbuh hampir 30 kali lipat dalan tiga tahun terakhir.

Namun, kecepatan pertumbuhan tersebut perubahannya masih menumpuk pada kegiatan tertentu.

"Kalau dilihat dari barang konsumsi, tidak semua barang konsumsi diperdagangkan secara `online`. Lebih banyak produk tahan lama untuk rumah tangga," ucap Darmin.

Kemudian, ia juga menyebutkan bahwa penetrasi digital memunculkan perubahan di dalam kecenderungan konsumsi masyarakat yang mulai bergerak ke arah kegiatan waktu luang (leisure activities).

"Data-data menunjukkan bahwa shifting itu terjadi. Apa yang dilakukan pemerintah belakangan ini menyadari situasi yang sedang terjadi itu," ucap dia.

Pemerintah telah menyiapkan beberapa hal untuk masuk ke dinamika digital ini walaupun di sisi lain masih bergulat menyelesaikan peralihan dari dominasi ekonomi berbasis sumber daya alam ke manufaktur.

Beberapa hal yang telah disiapkan oleh pemerintah antara lain Paket Kebijakan Ekonomi XIV mengenai peta perjalanan e-commerce untuk memberi kemudahan dan kesempatan bisnis tertentu berkembang lebih cepat menghadapi perubahan yang sedang terjadi.

Pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif atau SNKI.

Kemudian, dari sisi infrastruktur informasi, pemerintah sedang menyelesaikan proyek Palapa Ring yang melibatkan swasta dalam pembangunannya dan akan menjadi infrastruktur bagi teknologi informasi.

"Dengan selesainya proyek Palapa Ring ini, maka infrastruktur teknologi dan informasi akan relatif sangat merata di seluruh Indonesia baik dilihat dari kapasitas maupun kecepatannya. Harapannya masyarakat dan dunia usaha bisa menggunakan infrastruktur ini," kata Darmin.(ant)


0 Komentar