Rabu, 01 November 2017 20:56 WIB

Naik Level, Tour d'Indonesia 2018 Dimulai dari Borobudur

Editor : Yusuf Ibrahim
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI), Raja Sapta Oktohari. (foto Esa/Tigapilarnews.com)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kejuaraan balap sepeda paling bergengsi di Tanah Air, Tour d'Indonesia (TdI) 2018 dipastikan bakal digelar 24-28 Januari dan start tidak dilakukan di Jakarta seperti selama ini, namun dari kawasan Candi Borobudur, Jawa Tengah.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI), Raja Sapta Oktohari, di Jakarta, Rabu (01/11/2017), mengatakan persiapan untuk menggelar kejuaraan yang sudah vakum sejak 2011 ini telah berjalan termasuk pengecekan rute yang akan dilalui balapan bergengsi di Indonesia.

"Kami pastikan TdI naik level dari yang sebelumnya 2.2 menjadi 2.1. Jelas ada perbedaan yang mencolok dibandingkan balapan-balapan internasional yang ada di Indonesia saat ini," katanya.

Menurut dia, demi melaksanakan kejuaraan level 2.1 pertama kali di Indonesia ini, ia tidak setengah-setengah dalam pengerjaannya. Ia akan berusaha semaksimal mungkin menggelar kejuaraan yang diprakarsai oleh PB ISSI ini.

Sebenarnya, kata dia, TdI ini tetap akan dimulai dari Jakarta, namun dalam pelaksanaannya banyak kendala yang harus dihadapi di lapangan. Untuk itu diputuskan balapan bergengsi ini dimulai dari salah satu ikon pariwisata Indonesia yaitu Borobudur.

"Kami memang mengalami kesulitan, dan memang hampir tidak mungkin dimulai dari Jakarta. Yang jelas, jumlah etape masih berpeluang berubah. Ada rencana finis di Lombok," kata pria yang akrab dipanggil Okto itu.

Sementara itu, Ketua Komite Perlombaan PB ISSI, Parama Nugroho mengatakan jarak tempuh TdI pertama di era kepemimpinan Raja Sapta Oktohari belum sepanjang sebelumnya karena baru kisaran 700 km yang terbagi atas empat etape.

"Memang belum sejauh sebelumnya, tapi kejuaraan tahun ini memang lebih tinggi levelnya dibandingkan TdI sebelumnya," katanya.

Menurut dia, etape pertama akan dimulai dari Candi Borobudur-Selo-Solo-Karanganyar-Cemoro Kandang-Sarangan dan finis di Madiun. Etape dua dari Madiun-Jombang-Pare-Pujon-Batu-Malang dan finis di Taman Dayu atau Prigen.

Setelah itu pada peserta ditranfer ke Probolinggo dan melanjutkan perjalanan menuji Jember-Gunung Kumitir dan finis di Banyuwangi. Etape empat dari Gilimanuk-Singaraja-Bedugul dan finis di Lapangan Puputan Badung Bali.

Terkait dengan peserta, pria yang akrab dipanggil Nunung itu mengatakan terdapat 20 tim yang setengahnya adalah tim pro kontinental. Untuk sisanya ada tim pro tour serta tim kontinental Indonesia maupun undangan lainnya.(ant)


0 Komentar