Minggu, 27 Agustus 2017 12:56 WIB

Kim Jong-un Sewa 10 Mantan Agen KGB Jadi Bodyguard

Editor : Yusuf Ibrahim
Kim Jong-un. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kim Jong-un, pemimpin muda Korea Utara (Korut) merasa takut akan dibunuh Amerika Serikat (AS) termasuk dengan senjata canggih.

Dia dilaporkan menyewa sekitar sepuluh mantan agen KGB Soviet sebagai bodyguard untuk melindunginya.

Laporan itu dipublikasikan media Jepang, Asahi Shinbum semalam (26/8/2017) mengutip sumber yang mengetahui internal Pyongyang.

Sepuluh mantan agen KGB itu juga disewa untuk melatih para pengawal Kim Jong-un dalam mendeteksi dan merespons serangan teroris.

Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB) merupakan badan keamanan utama Uni Soviet yang didirikan tahun 1954 sebelum akhirnya bubar seiring dengan runtuhnya Soviet pada tahun 1991.

KGB selama ini dianggap seperti badan intelijen utama layaknya CIA Amerika Serikat (AS).

Sumber tersebut mengatakan kepada Asahi Shinbum bahwa Kim sangat takut dengan sistem senjata canggih AS, seperti pesawat Eagle Gray yang akan dioperasikan AS di Korea Selatan pada tahun 2018 nanti.

Namun, tidak jelas bagaimana pengawal anti-terorisme bisa melindungi Kim untuk melawan pesawat tak berawak di langit jika menghujani bom.

Menurut sumber tersebut, sekitar sepuluh mantan agen KGB diundang ke Pyongyang pada bulan Februari 2017. Para pejabat Korut, lanjut dia, sangat tertarik untuk menjaga Kim Jong-un dari upaya pembunuhan oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Pyongyang telah prihatin dengan rencana militer AS dan CIA untuk membentuk sebuah divisi yang secara eksklusif menangani kegiatan intelijen di Korea Utara.

Dalam sebuah pernyataan pada Mei 2017 lalu, Korut menuduh Badan Intelijen Nasional Korea Selatan atau NIS bekerja sama dengan CIA dalam merencanakan pembunuhan terhadap Kim Jong-un dengan melibatkan pembunuh bayaran asal Korut.

Kemudian, pada bulan Juni 2017, NIS mengeluarkan sebuah laporan ke Majelis Nasional Korea Selatan bahwa Kim Jong-un telah mengurangi penampilan publik karena khawatir terhadap upaya pembunuhan terhadap dirinya.(exe/ist)


0 Komentar