Selasa, 01 Agustus 2017 09:32 WIB

UE Kutuk dan Tolak Hasil Pemilu di Venezuela

Editor : Yusuf Ibrahim
Aksi demo warga Venezuela. (foto istimewa)
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Uni Eropa (UE) mengutuk apa yang disebut sebagai penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh tentara di Venezuela.
 
UE lalu mengatakan, mereka tidak mungkin untuk mengakui hasil pemilu di Venezuela yang berlangsung kemarin.
 
Kemarin menjadi salah satu hari paling mematikan sejak demonstrasi besar-besaran dimulai pada awal April di Venezuela, dan para pemilih secara luas memboikot sebuah pemilihan untuk badan super konstitusional yang dicari oleh Presiden sayap kiri Nicolas Maduro. Setidaknya 14 orang tewas dalam bentrokan kemarin.

 

"Kami tidak akan mengakui pemilihan ini. Sangat jelas bahwa rezim saat ini berpegang teguh pada kekuasaan. Keinginan rakyat adalah mengubah rezim. Perlu untuk adanya pemilu yang sebenarnya sekarang," kata kepala Parlemen Eropa, Antonio Tajani, seperti dilansir Reuters pada Senin (31/07).
 
Komisi eksekutif UE itu juga mengatakan bahwa pihaknya memiliki "keraguan serius" tentang apakah akan mengakui hasil dari pemilu, yang banyak ditolak oleh warga Venezuela itu.
 
"UE mengutuk penggunaan kekuatan yang berlebihan dan tidak proporsional oleh pasukan keamanan. Venezuela memiliki institusi yang terpilih secara demokratis dan sah yang perannya bekerja sama dan menemukan solusi yang dinegosiasikan untuk krisis saat ini. Majelis Konstituante, yang dipilih dalam keadaan ragu-ragu dan sering kali penuh kekerasan tidak dapat menjadi bagian dari solusi," ungkapnya.

 

Namun, dia tidak menyebutkan apakah UE sedang mempertimbangkan untuk menerapkan lebih banyak sanksi terhadap Venezuela, seperti yang dipertimbangkan oleh Amerika Serika (AS).
 
Sebelumnya, AS berjanji untuk mengambil tindakan keras dan kuat terhadap “arsitek otoritarianisme” di Venezuela setelah negara itu menggelar pemilu untuk Majelis Konstituante yang kontroversial. Pemilu itu dianggap jalan bagi Presiden Nicholas Maduro menjadi diktator.
 
Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, melalui Twitter mengutuk pemilu Majelis Konstituante Venezuela.”Pemilu pura-pura Maduro adalah langkah lain menuju kediktatoran,” tulis Haley.(exe/ist)

0 Komentar