Kamis, 27 Juli 2017 08:16 WIB

Israel Dinilai Coba Rebut Al-Aqsa dari Umat Islam

Editor : Yusuf Ibrahim
Tentara Israel mengawasi jamaah Masjid al-Aqsa seperti teroris. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Israel berusaha untuk mengambil alih Masjid al-Aqsa dari tangan Muslim.

Begitu pernyataan yang dilontarkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Berbicara pada sebuah pertemuan dengan Parti AKP di Ankara, Erdogan menekankan bahwa tidak dapat diterima cara Israel memperlakukan jamaah Masjid al-Aqsa seperti teroris.

"Semua orang, yang mengenal Israel, sadar bahwa pembatasan Masjid al-Aqsa bukan karena masalah keamanan. Israel mencoba untuk mengambil al-Aqsa dari umat Islam dengan kedok upaya melawan terorisme," katanya seperti dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (26/07/2017).

Ketua AKP itu mengecam keras negara Yahudi tersebut dengan melarang jamaah Palestina untuk mengakses situs suci tersebut dalam beberapa hari ini.

Terhadap dunia Islam, Erdogan meminta umat Islam untuk aktif membela al-Aqsa. 

"Ketika tentara Israel secara sembarangan mencemari lantai-lantai al-Aqsa dengan sepatu tempur mereka dengan menggunakan isu-isu sederhana sebagai dalih dan kemudian dengan mudah menumpahkan darah di sana, alasannya (mereka mampu melakukan itu) apakah kita (Muslim) belum berbuat banyak terhadap mempertaruhkan klaim kita atas Jerusalem," katanya.

"Dari sini, saya membuat seruan untuk semua umat Islam. Siapa pun yang memiliki kesempatan harus mengunjungi Jerusalem, Masjid Al-Aqsa. Ayo, mari kita semua melindungi Jerusalem," seru pemimpin Turki itu menambahkan.

Pada hari Sabtu, Erdogan mengecam Israel atas krisis di Masjid al-Aqsa dan apa yang dia sebut sebagai penggunaan kekuatan yang berlebihan terhadap jamaah Muslim. Dia juga meminta intervensi masyarakat internasional.

Selama dua minggu terakhir, kompleks Al-Aqsa telah menyaksikan bentrokan berdarah karena orang-orang Palestina dipaksa oleh pasukan polisi pendudukan untuk melewati gerbang keamanan sebelum memasuki tempat suci.

Meskipun ada korban tewas dan luka dalam betrokan itu, orang-orang Israel dan Palestina bersiap menghadapi konfrontasi selama berminggu-minggu, karena kedua belah pihak tampaknya sangat mengerti posisi mereka.(exe/ist)


0 Komentar