Selasa, 18 Juli 2017 14:37 WIB

3 Hari, Bea Cukai Gagalkan Lima Kasus Penyelundupan Sabu

Editor : Hendrik Simorangkir
Sejumlah kurir dan pengedar sabu yang ditangkap dari berbagai tempat diperlihatkan oleh Bea Cukai dalam rilis di Bandara Soetta, Tangerang. (ist)

TANGERANG, Tigapilarnews.com - Bea Cukai dan Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan lima upaya penyelundupan narkoba jenis metamphetamine (sabu). Lima kasus tersebut diungkap dalam kurun waktu tiga hari sejak Jumat (14/7/2017) hingga Minggu (16/7/2017).

Dari pengungkapan kasus ini petugas menyita sebanyak 50 kg sabu. Pengungkapan pertama dilakukan di Terminal Kedatangan Domestik Bandar Udara Ngurah Rai, Bali, Jumat (14/7/2017).

Dua WNI berinisial MY dan MI dibekuk petugas Bea Cukai Bali dan BNN dengan barang bukti 508 gram sabu. Sabu tersbeut disembunyikan MY di dalam sepatunya. Dari keterangan MY, diketahui sabu tersebut dibawa dari Batam untuk diserahkan kepada MI di Bali

Selanjutnya, Sabtu (15/7/2017), kasus penyelundupan dengan modus serupa juga digagalkan petugas di Terminal Keberangkatan Domestik Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang. 

Berdasarkan informasi dari BNN, petugas Bea Cukai Soekarno Hatta mengatensi tiga orang WNI berinisial J, YS, dan HS yang merupakan kurir narkotika.
 
Saat melaksanakan penggeledahan dan pemeriksaan badan terhadap ketiganya, petugas menemukan paket sabu, dengan berat total 2,02 kilogram, di dalam sepatu para pelaku. 

Di hari yang sama, Bea Cukai Jambi juga melakukan penindakan atas penyelundupan sabu, setelah  mendapatkan informasi dari Subdit Narkotika Direktorat Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai dan BNN terkait pengiriman narkotika.
 
Setelah mendapatkan info, Bea Cukai Jambi berkoordinasi dengan personel bidang Pemberantasan BNNP Jambi dan Bea Cukai Batam untuk mengamankan dua orang WNI di Bandar Udara Sultan Thaha. Keduanya kedapatan menyembunyikan 1 kilogram sabu di dalam barang bawaannya. 

Selanjutnya, Bea Cukai menyerahkan pelaku dan barang bukti ke pihak BNNP Jambi guna dilakukan penyidikan lebih lanjut. Tak berhenti di sana, petugas Kanwil Bea Cukai Sumatera Utara bekerja sama dengan BNN juga berhasil mengungkap adanya dugaan penyelundupan narkotika yang berasal dari Malaysia menuju Indonesia melalui perairan pesisir timur Sumatera Utara. 

Menindaklanjuti informasi penyelundupan narkotika, petugas Kanwil Bea Cukai Sumatera Utara segera melakukan koordinasi dengan BNN dan Kepolisian Daerah Sumatera Utara untuk melaksanakan operasi terpadu dalam rangka mengantisipasi penyelundupan narkotika tersebut. 

Hasilnya, tim mengamankan tiga pelaku berikut 44 kilogram sabu di area parkir SPBU Pasar Bengkel di Perbaungan. Dari keterangan tiga tersangka, petugas gabungan melakukan pengembangan kasus ke Jalan Lintas Sumatera dan berhasil mengamankan tujuh orang tersangka lainnya. 

Saat hendak dilakukan penangkapan oleh petugas gabungan, dua orang tersangka, BJ dan MS melakukan perlawanan, sehingga diambil tindakan tegas oleh petugas gabungan yang menyebabkan kedua tersangka meninggal dunia. Sebagai tindak lanjut kasus, petugas gabungan menangkap para tersangka dan menyita barang bukti berupa 44 kg sabu, empat unit sepeda motor, tiga unit minibus, beberapa kartu identitas, satu pucuk senjata api, dan peluru ke Kantor Kepolisian Daerah Sumatera Utara.

Kasus kelima yang  ditangani oleh Bea Cukai dan BNN adalah penyelundupan 4 kilogram sabu dari Medan ke Palembang, pada Minggu, 16 Juli 2017 lalu oleh penumpang bus berinisial ED dan NH. Keduanya bertugas sebagai kurir, mengantarkan sabu kepada ND dan FA di Palembang dan berencana membawa sabu tersebut ke Denpasar, Bali. 

Petugas langsung melaksanakan penindakan saat keempatnya melakukan serah terima barang bukti. Penindakan terhadap kasus ini, diawali adanya informasi dari Subdit Narkotika Direktorat Penindakan dan Penyidikan DJBC.

Penindakan lima kasus penyelundupan sabu ini menambah panjang daftar penindakan narkotika dan psikotropika di seluruh Indonesia, dimana sepanjang tahun 2014 hingga 2017 Bea Cukai telah menindak 677 kasus dengan barang bukti yang disita sebesar 2.257,75 kg. 

Data ini tidak hanya menunjukkan keberhasilan kinerja aparat penegak hukum semata, namun juga menjadi motor penggerak kewaspadaan semua pihak untuk membendung peredaran narkoba, khususnya bagi masyarakat untuk dapat berperan aktif dalam menginformasikan kemungkinan adanya transaksi narkoba kepada aparat penegak hukum. 


0 Komentar