Kamis, 25 Mei 2017 08:47 WIB

PT Jaya Ancol Optimis Kembangkan Nilai Jual Properti

Reporter : Ryan Suryadi Editor : Yusuf Ibrahim
Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol, Paul Tehusijarana (tengah). (foto Ryan Suryadi/Tigapilarnews.com)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk menggelar Public Expose, Rabu (24/5/2017) di Ruang Candi Bentar – Putri Duyung Ancol, Jakarta.

Dalam acara tersebut PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk memaparkan kegiatan usaha dan kinerja Perseroan tahun 2016 serta fokus strategi Perseroan tahun 2017.

Saat ini, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk mengelola kawasan properti dan rekreasi Ancol Taman Impian.

Sebuah kawasan wisata terpadu seluas 552 hektar yang memiliki keunggulan lokasi karena berada di pantai Jakarta dan didukung kemudahan akses melalui jalan tol, sarana transportasi Transjakarta dan kereta api Commuterline.

 

"Segmen rekreasi merupakan tulang punggung bisnis Perseroan dengan mendominasi 84,23 persen dari pendapatan Perseroan di tahun 2016. Adapun produk unggulan segmen rekreasi Perseroan antara lain Taman Pantai, Dunia Fantasi, Sea World Ancol, Atlantis Water Adventure, Ocean Dream Samudra dan didukung oleh bisnis suvenir dan kuliner," ujar Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol, Paul Tehusijarana, Rabu (24/05/2017).

Paul mengatakan, pendapatan segmen rekreasi dan resor meningkat sebesar 16,21 persen dari Rp930,30 miliar di tahun 2015 menjadi Rp1,080 triliun di tahun 2016.

Adapun peningkatan jumlah pengunjung dari 17,8 juta di tahun 2015 menjadi 18,08 juta di tahun 2016. 

Paul juga menjelaskan, pendapatan pada segmen properti tahun 2016 meningkat dari Rp189,99 miliar di tahun 2015 menjadi Rp199,81 miliar di tahun 2016 yang sebagian besar didorong oleh penjualan Apartemen Northland.

"Dengan demikian Per 31 Desember 2016, pendapatan yang berhasil dibukukan Perseroan adalah sebesar Rp. 1,284 triliun, tumbuh 13.44 persen dari realisasi Tahun 2015 sebesar Rp1,131 triliun. Laba Perseroan mengalami penurunan dari Rp291 milyar di tahun 2015 menjadi Rp131 miliar di tahun 2016," jelas Paul.

Adapun penyebab penurunan laba Perseroan, yakni terjadi peningkatan beban lain-lain di antaranya pembatalan penjualan kavling, pencadangan proyek hotel baru yang terhenti dan pengembalian pendapatan rekomendasi atas perpanjangan HPL yang telah diterima Perseroan.

Perseroan juga melunasi pembayaran hutang PBB tahun 2014 dan 2015. Serta kondisi pasar properti yang relatif belum bagus serta adanya moratorium reklamasi Teluk Jakarta juga membuat Perseroan menunda penjualan kavling yang telah dianggarkan.

"PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk tetap optimis mengembangkan bisnis agar tumbuh di Tahun 2017, yaitu dengan melakukan pengembangan berupa inovasi dan renovasi," ungkap Paul.

"Inovasi yang direncanakan antara lain, Pengembangan Sea World Ancol, pembangunan coaster dan children playground di Dufan, Lagoon cafe, pembangunan instalasi air limbah bekerjasama dengan PD PAL dan perpanjangan jalur kereta wisata dari area timur sampai area barat Ancol yang dapat menjadi alternatif pilihan inner transportation," lanjut Paul.

Selain itu, Paul menuturkan, Perseroan juga akan melakukan penyelesaian rencana induk kawasan dan menjalin kerja sama dengan mitra pengembang ternama guna meningkatkan nilai jual produk properti. 

"Sementara aktivitas renovasi yang dilaksanakan antara lain, renovasi Putri Duyung Ancol, renovasi pompa air, penambahan pompa banjir dan perbaikan infrastruktur guna mendukung kenyamanan konsumen," jelas Paul kembali.

Diharapkan melalui berbagai upaya yang dilakukan dan pengembangan bisnis dapat meningkatkan kinerja Perseroan dengan tumbuh lebih baik lagi sepanjang 2017.(exe/ist)


0 Komentar