Minggu, 21 Mei 2017 21:19 WIB

Lahm Terbukti Sukses Jadi Pemain Bertahan

Editor : Yusuf Ibrahim
Philipp Lahm. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Masyarakat Jerman khususnya pendukung Bayern Muenchen merasakan kesedihan saat Philipp Lahm memutuskan pensiun sebagai pemain di akhir musim 2016/2017.

Lahm memilih gantung sepatu di usia yang terbilang muda, 33 tahun. Keputusan ini bukannya tanpa alasan.

Lahm beserta keluarganya sudah pertimbangkan matang-matang dan ke depannya, ia diproyeksi untuk memegang jabatan di jajaran manajemen Bayern Muenchen.

"Perasaan saya tentunya campur aduk. Ini jadi perayaan juara saya yang terakhir," ucapnya saat menggelar pesta juara Bundesliga musim 2016/2017.

"Setelah ini saya belum ingin menyibukkan diri. Ada pembicaraan soal tawaran jadi staff. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk membahasnya," tegas pria berpostur 170 cm ini.

Lahm merupakan salah satu didikan Muenchen yang paling sukses. Ia belajar sepak bola di tim junior Muenchen dari 1995-2001. Lahm kemudian masuk tim cadangan selama dua tahun dan penampilannya sukses memikat jajaran pelatih di tim utama.

Dalam catatan kariernya, Lahm pernah singgah ke kubu Stuttgart selama dua musim (2003-2005). Setelah itu Lahm mengunci tempat di posisi bek sayap Muenchen.

Meski tubuhnya tidak setinggi orang Eropa kebanyakan, Lahm terbukti sukses sebagai pemain bertahan. Bahkan ia dianggap menjadi salah satu bek bertubuh pendek yang bisa menaklukkan dunia sepak bola.

Hal ini juga pernah disematkan pada Roberto Carlos, Ivan Cordoba dan Fabio Cannavaro.

Bersama Muenchen, Lahm turut merasakan berbagai gelar juara. Trofi Bundesliga, DFB Pokal, DFL-Ligapokal, Piala Super Jerman, Liga Champions, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antar Klub pernah diangkat olehnya.

Namun hanya satu kekurangan Lahm yakni gagal mendapatkan trofi Ballon d'Or atau status pemain terbaik dunia.

Dampak positif keberadaan Lahm tak hanya dirasakan Bayern Muenchen. Timnas Jerman juga sangat mengandalkannya sebagai bek sayap. Sejak menjalani debut pada 2004, Lahm tak tergantikan di posisinya.

Bersama Der Panzer, Lahm ikut menjuarai Piala Dunia 2014. Gelar tersebut menjadi tanda perpisahannya dengan Timnas Jerman.(exe/ist)
 


0 Komentar