Kamis, 27 April 2017 23:11 WIB

Jalan Tol Trans Sumatera Diharapkan Jadi Alternatif Mudik Lebaran

Editor : Yusuf Ibrahim
Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Desa Lematang-Kota Baru. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Desa Lematang-Kota Baru, Lampung, dapat digunakan sebagai jalan alternatif arus mudik Lebaran 2017.

"Jalur itu dapat digunakan sebagai jalan alternatif arus mudik Lebaran, bukan sebagai jalan tol yang akan difungsikan sebagai jalur utama," kata Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Suhendra Ratu Prawiranegara, di Sabahbalau, Lampung Selatan, Kamis (27/04/2017).

Ia mengatakan ruas jalur tol sepanjang sekitar 12 kilometer tersebut dapat digunakan sebagai arus mudik Lebaran. Pemudik dapat melintasi jalur tersebut sebagai jalur alternatif.

Selain itu, menurutnya, JTTS di titik nol hingga tujuh mulai di sekitar Pelabuhan Bakauheni juga dapat dilintasi kendaraan arus mudik pada saat tertentu seperti bila terjadi kemacetan yang luar biasa di jalan nasional. "Jalan tol itu dapat difungsikan dalam keadaan tertentu," ujarnya pula.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, lanjutnya, akan terus memantau progres pembangunan jalan tol di Lampung yang merupakan satu kesatuan dari Jalan Tol Trans Sumatera.

"Kita terus membahas progresnya baik fisik maupun non fisik (pembebasan lahan)," jelasnya.

Selain itu, menurutnya, di tingkat pusat digelar pertemuan tingkat menteri seperti Menteri PUPR, Menteri BUMN, Menteri Agraria dan Tata Ruang, dan Menteri Dalam Negeri untuk memantau progres fisik maupun non fisik pembangunan jalan tol.

"Pertemuan para menteri itu dilakukan sejak pembangunan JTTS mulai dilaksanakan," ujarnya. 

Jalan tol Trans Sumatera tapa pertama ruas Bakauheni--Terbanggi Besar sepanjang 140,41 Kilometer yang sedang dalam tahap pembangunan dan rutenya dimulai dari Pelabuhan Bakauheni (Lampung Selatan) hingga Terbanggi Besar (Lampung Tengah). 

Pembangunan JTTS tahap kedua ruas Terbanggi Besar- Pematang Panggang sepanjang 100 km juga tengah dilaksanakan.

Pembangunan jalan tol itu merupakan jaringan dari Jalan Trans-Sumatera. Peletakan batu pertama pembangunan jalan tol ini dilakukan pada 30 April 2015 oleh Presiden Joko Widodo.

Pembangunan ruas tol ini dilakukan oleh konsorsium BUMN, yakni PT Hutama Karya (Persero), PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya, serta PT Adhi Karya melalui skema penugasan. Pembangunan jalan tol ini direncanakan selesai sebelum ASEAN Games 2018.

Pemerintah Provinsi Lampung akan mempercepat pembangunan jalan tol Sumatera, dengan melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan yang terpentang dari Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan dan Tegineneng Kabupaten Pesawaran hingga Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah.(exe/ist)


0 Komentar