Kamis, 13 April 2017 21:25 WIB

Dortmund Anggap Tak Dihargai UEFA

Editor : Yusuf Ibrahim
Nuri Sahin. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnes.com- Pelatih dan pemain Borussia Dortmund kecewa dengan sikap UEFA terkait waktu penjadwalan-ulang pertandingan melawan AC Monaco di ajang Liga Champions.

Pertandingan tersebut terpaksa dijadwal ulang setelah bus yang ditumpangi pemain Dortmund mendapat serangan. 

Dortmund seharusnya menjamu Monaco di leg pertama babak perempat final Liga Champions pada Rabu (11/4/2017) dini hari WIB. Namun, sesaat sebelum kick-off bus yang mereka tumpangi menjadi sasaran aksi teror. 

Sebuah benda meledak dan menghancurkan kaca bus hingga menyebabkan pemain bertahan Dortmund -Marc Bartra- menderita cedera. Sang pemain bahkan harus menjalani operasi pasca-insiden tersebut. 

Pertandingan yang berlangsung di Signal Iduna Park terpaksa tidak digelar hari itu. Badan sepak bola Eropa, UEFA, menjadwalkan kick-off digelar kurang dari 24 jam setelah insiden, atau Kamis (12/4/2017) dini hari waktu Indonesia.

"Kami diberitahu lewat pesan singkat bahwa leg pertama harus dimainkan kurang 24 jam setelah kejadian. Mereka (UEFA) seolah-olah bahwa yang dilempar ke bus adalah bir," kata pelatih Dortmund, Thomas Tuchel. 

"Kami tidak berdaya, setiap pemain memiliki hak untuk memulai perasaan dengan muak. Kami merasa benar-benar melewati pertandingan dengan tidak siap," lanjut Tuchel. 

Setelah pertandingan tersebut, gelandang Dortmund, Nuri Sahin, membuat komentar menyentuh. Sahin menyebut posisinya sebagai manusia tidak dihargai setelah UEFA menjadwal ulang pertandingan tanpa mempertimbangkan kondisi mental pemain Dortmund. 

"Ketika saya pulang ke rumah, istri dan anak saya berdiri di depan pintu. Saya menyadari betapa beruntungnya kami (pemain) masih hidup. Saya tahu sepak bola sangat penting karena menyangkut banyak hal (sponsor dan uang) tapi kami adalah manusia."(exe/ist) 


0 Komentar