Rabu, 29 Maret 2017 21:34 WIB

BNPT Bangun TPA Plus di Kampung Pelaku Bom Bali

Editor : Yusuf Ibrahim
BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membangun Taman Pendidikan Al Quran (TPA) Plus dan merenovasi Masjid Baitul Muttaqin di kampung pelaku Bom Bali, Amrozi di Lamongan, Jawa Timur.

Peletakan batu pertama pembangunan TPA Plus dan renovasi masjid di Desa Tenggulun, Kecamatan Solopuro, Kabupaten Lamongan itu dilakukan Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius, Rabu (29/03/2917).

"Pembangunan ini merupakan wujud komitmen BNPT sekaligus membuktikan bahwa negara hadir di hulu masalah terorisme," kata Suhardi sebagaimana dikutip dalam siaran pers.

TPA Plus dan Masjid Baitul Muttaqin itu berada dalam naungan Yayasan Lingkar Perdamaian yang dipimpin adik Amrozi, Ali Fauzi Manzi, yang juga mantan kombatan.

"Selama ini mungkin kami lebih fokus pada hard approach (penindakan), tapi sekarang kami urai masalah terorisme dari hulu sampai hilir," katanya.

Suhardi mengungkapkan, langkah BNPT hadir langsung ke masyarakat dan berinteraksi dengan mantan kombatan juga bukti pihaknya tetap menaruh perhatian pada mereka beserta keluarganya.

"Kami berharap anak-anak mantan terorisme di bawah binaan Yayasan Lingkar Perdamaian yang saat ini berjumlah 70 orang nantinya bisa menjadi anak yang berguna," kata dia.

Ali Fauzi Manzi mengungkapkan keberadaan Yayasan Lingkar Perdamaian adalah perwujudan tekadnya untuk menebus kesalahannya beserta saudara-saudaranya, yaitu Amrozi, Ali Gufron, dan Ali Imron yang menjadi tokoh utama Bom Bali.

"Orang tahu latar belakang keluarga kami yang pernah terlibat aksi terorisme Bom Bali. Sekarang saya ingin mengubah haluan dan image (citra) keluarga kami yang saat ini lebih nyaman di dunia perdamaian atau menjadi agen perdamaian," katanya.

Kedepan, Ali Fauzi berharap yayasannya bisa menjadi tempat untuk memberikan penguatan perspektif hidup berbangsa dan bernegara, serta menggali sumber daya para mantan kombatan.

Ia berharap dapat bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Lamongan serta kalangan lainnya untuk memberdayakan para mantan kombatan itu.

Hadir dalam acara itu Ketua Pansus RUU Terorisme Muhammad Syafii, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, Direktur Pencegahan Brigjen Pol Hamidin, Direktur Perlindungan Brigjen Pol Herwan Chaidir, Direktur Deradikalisasi Irfan Idris.

Selain itu juga Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasarudin Umar, Ketua Setara Institute Hendardi, Bupati Lamongan Fadeli, Wabup Lamongan Kartika Hidayati, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Gatot Subroto, Danrem Mojokerto Kolonel Gatot Setio Widodo.(exe/ist)


0 Komentar