Senin, 27 Maret 2017 16:20 WIB

Jokowi Minta Politik dan Agama Dipisahkan, Ahmad Dhani: Situ Ok??

Reporter : Sriyanti Lumban Gaol Editor : Hendrik Simorangkir
Twitter Ahmad Dhani. (Foto: Sriyanti Lumban Gaol)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pernyataan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo beberapa waktu lalu, meminta agar persoalan politik dipisahkan dari agama menuai kritikan dari musisi Ahmad Dhani.

Dalam cuitan akun twitter pribadinya, mantan suami Maia Estianty itu mengaitkan dengan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahja Purnama (Ahok).

"Agama di pisahkan dari Negara? Artinya kita hukum ahok pake cara Agama??? Lebih Ringkes. #ADP," tulis Dhani lewat akun Twitter pribadinya, Senin (27/3/2017).

Sebelumnya, Dhani juga sempat mempertanyakan bagaimana menerapkan sila pertama Pancasila dan Undang-undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 29 ayat 1 jika dikaitkan dengan pernyataan Jokowi tersebut.

"Agama di pisahkah dari Negara... Sila Pertama Pancasila di buang? pasal 29 di buang? ,Situ ok?? #ADP," ungkap Dhani lewat akun Twitter pribadinya, Sabtu (25/3/2017).

Lagi-lagi komentar Dhani ini mendapat tanggapan sinis netizen. Ada yang menyebut jika suami Mulan Jameela itu tidak paham maksud Jokowi lantaran pemikirannya selalu penuh dengan kebencian.

"@AHMADDHANIPRAST, Agama harus dipisahkan dg Politik bri, Ente Ngk Nyambung cara berpikirnya! Otak lo penuh kebencian dan dendam?" balas @WahyonokuP.

"@AHMADDHANIPRAST ohhh Dhani paok, yg bilang agama d pisahkan dari negara siapa, otak lo d dengkul sih, jd gk paham, Oalah dhan2 #AdaAqua," sambung @Dion_purba224.

"@AHMADDHANIPRAST Jokowi bilang untuk memisahkan agama dengan politik bukan dengan negara," tandas @Dion_purba224.

Sebagai informasi, Presiden Jokowi dalam pidatonya saat meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (24/3/2017) meminta agar persoalan politik dipisahkan dari agama, demi menghindari konflik antarumat.

"Memang gesekan kecil-kecil kita ini karena pilkada, karena pilgub, pilihan bupati, pilihan wali kota, inilah yang harus kita hindarkan. Dipisah betul, sehingga rakyat tahu mana yang agama, mana yang politik," ujar Presiden Jokowi. 


0 Komentar