Sabtu, 25 Maret 2017 18:36 WIB

Imbalan Besar Jadi Alasan Seseorang Tertarik Jadi Kurir Narkoba

Editor : Danang Fajar
Ilustrasi. (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Motivasi utama seseorang tertarik menjadi kurir narkoba adalah karena tergiur besarnya imbalan yang ditawarkan oleh para pengedar.

"Risiko apapun mereka enggak peduli karena kebutuhan uang," kata Kasubdit Narkotika Direktorat Penindakan dan Penyidikan Ditjen Bea Cukai Eko Darmanto, di Jakarta, Sabtu (25/3/2017).

Pasalnya sebelum melakukan aksinya, biasanya kurir sudah dibayar sehingga mereka berkewajiban meloloskan barang tersebut hingga ke tangan konsumen. 

"Karena uang sudah diterima oleh kurirnya, bagaimana pun caranya barang harus masuk, itu kode etik mereka," katanya.

Pihaknya mencatat modus penyelundupan narkoba semakin beragam. Bahkan tak jarang melibatkan perempuan.

"Selain Aceh, sindikat yang aktif di Indonesia itu sindikat Banjar dan Madura. Pernah kami tangkap sejumlah kurir perempuan di Bandara Soetta. Mereka orang asal Banjar yang kami tangkap di Soetta karena kedapatan membawa narkoba," katanya.

Modus penyelundupan yang dilakukan oleh para kurir perempuan ini adalah dengan memasukkan narkoba ke dalam kemaluan.

"Dari keterangan mereka, sebelum ditangkap, mereka sudah tembus penyelundupan ratusan kali," katanya.

Eko mengatakan para kurir ini mengedarkan narkoba di sejumlah daerah yakni Jakarta, Mataram, Ngurah Rai Bali, Surabaya," katanya.

Selain kebutuhan akan uang, faktor lainnya yang membuat mereka mau menjalankan tugas tersebut adalah karena lingkungan pergaulan yang salah. 

"Pergaulan yang salah dan akhirnya kenal dengan sindikat sehingga dimanfaatkan sebagai kurir," katanya.

Ia menambahkan, orang yang sedang terjebak dalam utang juga rentan dipengaruhi.

"Karena terlilit utang, suka judi, otomatis harus membayar utang, makanya akhirnya mau jadi kurir atau bandar," katanya.


0 Komentar