Selasa, 28 Februari 2017 23:47 WIB

Walikota Surabaya Kurangi Sampah 300 Ton Per Hari

Editor : Yusuf Ibrahim
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, menyatakan Program Indonesia Bebas Sampah 2020 mulai diwujudkan di Kota Pahlawan dengan cara mengurangi volume sampah 300 ton per hari.

"Kami mampu menurunkan sampah yang masuk ke TPA Benowo sebanyak 10 hingga 20 persen per tahun," ujar Tri Rismaharini saat memberikan sambutan di acara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2017 yang dipusatkan di Pantai Kenjeran, Kota Surabaya, Selasa (28/02/2017).

Menurut dia, sejak beberapa tahun lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah concern mengolah sampah dari sumbernya, seperti di rumah tangga, pasar dan sekolah. 

Tri juga menyebut, pemkot telah mampu bergerak bersama masyarakat untuk mengolah sampah. Hingga kini ada 28 ribu lebih kader lingkungan dan 520 orang fasilitator lingkungan yang bertugas mendorong dan memotivasi warga untuk sadar kebersihan dan di banyak kelurahan telah memiliki bank sampah. Pemkot juga mendorong sekolah dan kampus untuk berbasis ecoschool. 

Sampah di Kota Pahlawan, lanjut dia, tidak lagi menjadi barang yang tidak berguna lagi. Ia mengatakan Surabaya memiliki bank sampah dan rumah kompos sehingga sampah tidak lagi jadi barang tidak bernilai. 

"TPA kami sudah bisa hasilkan energi listrik, tiap hari kami jual energi listri 2 megawatt/hari sampai 2019 menjadi 11 megawatt/hari untuk jual ke PT PLN," ujarnya.

Risma mengatakan Surabaya juga memiliki hutan puluhan hektare dan ratusan taman yang membutuhkan pupuk sehingga mendorong untuk membuat pupuk alami agar menekan biaya pembelian pupuk kimia. Pupuk alami tersebut untuk merawat 121 taman aktif. 

"Ada 60 hektare hutan kota baru dibangun 2010-2015. Kami juga akan miliki hutan kota seluas 65 hektare di eks TPA Keputih," katanya.

Selain itu, lanjut dia, Surabaya juga punya pusat daur ulang sampah seperti yang ada di Jambangan. 

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla di acara HPSN 2017 mengapresiasi kota-kota yang telah menjalankan upaya pengelolaan sampah secara baik. Kota-kota tersebut di antaranya Surabaya, Makassar, Balikpapan dan Depok. 

Namun, perlu ada upaya yang berkelanjutan yang melibatkan semua pihak untuk bisa mewujudkan cita-cita Indonesia bersih sampah pada 2020.

"Program Indonesia Bebas Sampah 2020 itu akan menjadi pekerjaan yang berat bila tidak dikerjakan secara bersama-sama. Semua harus bergerak bersama. Dan, upaya ini harus berjalan secara berkelanjutan," ujarnya. 

Apalagi, kata dia, semakin modern zaman, sampah berubah mengikuti zaman. Dia mencontohkan penduduk kekinian yang dalam aktivitas sehari-hari semisal makan dan minum, lebih banyak menggunakan makanan/minuman berbungkus plastik. 

"Itu membuat sampah plastik kian banyak. Kita tidak akan mungkin bisa meniadakan sampah 100 persen. Sebab, sampah merupakan bagian dari kehidupan manusia. Namun, yang terpenting adalah treatment alias pengelolaan sampah yang baik," ujarnya.(exe/ist)


0 Komentar