Senin, 20 Februari 2017 18:24 WIB
KUALA LUMPUR, Tigapilarnews.com - Malaysia melakukan langkah-langkah diplomatik terhadap Korea Utara seiring dengan eskalasi penyidikan kematian Kim Jong-nam, saudara tiri pemimpin Korea, Kim Jong-un.
Kim Jong-nam ditemukan tewas misterius, akhir pekan lalu di bandara di Ibukota Malaysia, Kuala Lumpur. Polisi yakin Kim Jong-nam tewas diracun.
Malaysia juga telah memanggil duta besarnya di Pyongyang, ibukota Korea Utara, serta memanggil duta besar Korea Utara untuk meminta penjelasan.
Kepolisian Malaysia mengatakan, tengah mencari empat warga negara Korea Utara yang diduga memiliki keterkaitan dengan kematian Kim Jong-nam.
Duta Besar Korea Utara, Kang Chol, kepada wartawan mengatakan, tidak percaya terhadap penyelidikan yang dilakukan polisi Malaysia.
"Ini sudah tujuh hari sejak insiden, tetapi tak ditemukan tanda-tanda yang jelas penyebab kematian. Kami tak percaya investigasi yang dilakukan polisi Malaysia," kata Kang Chol.
"Ini hanya meningkatkan keraguan bahwa di sana ada tangan orang lain di belakang investigasi tersebut," kata Kang Chol.
Kim Jong-nam sempat disiapkan untuk memimpin Korea Utara, namun berakhir pada 2001 ketika dia tertangkap pergi ke Jepang menggunakan paspor palsu. Disebutkan, dia ke sana ingin mengunjungi Disneyland.
Jong-nam tampaknya sudah dibuang dan hidup dalam pengasingan hingga kematiannya di Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Februari 2017, atau lima tahun setelah adik tirinya Kim Jong-un mengambil alih kepemimpinan.
Kim Jong-nam disebut-sebut mati karena diracun. Wanita Indonesia, Siti Aisyah dikaitkan dengan kematian orang penting Korea itu, dengan iming-iming bayaran 100 dolar AS atau setara dengan Rp1,3 juta.
Polisi Malaysia sudah melakukan reka ulang kasus kematian Kim Jong-nam dengan menghadirkan Siti Aisyah dan Doan Thi Huong di KLIA 2, tempat Jong-nam terbunuh, Jumat (17/2).
Dalam reka ulang di lantai 3 ruang keberangkatan, mereka mengaku mengusapkan sejenis cairan di wajah Jong-nam.