Senin, 20 Februari 2017 17:31 WIB

Timwas TKI Minta Psikologi Pekerja Diperhatikan

Reporter : Luki Junizar Editor : Rajaman
Timwas TKI saat berdiskusi dengan Legislatif Hongkong (dok/luki)

HONGKONG, Tigapilarnews.com - Tim Pengawas Tenaga Kerja Indonesia (Timwas TKI ) DPR RI meminta agar persoalan psikologi tenaga kerja menjadi perhatian.

”Sebagian besar saudara kita datang dari latar belakang yang sangat berbeda dengan keluarga tempat mereka bekerja. Terutama bagi yang muslim yang terkait ibadah sholat dan kebiasaan makanan halal.” kata Ketua rombongan Timnas TKI DPR Fahri Hamzah saat diterima Wakil ketua legislatif council Hongkong IP Kin Yeun dalam keterangan pers, Senin (20/2/2017).

Menurut Fahri, sebagai bagian dari rangkaian kerja Timwas TKI di Hongkong, Timwas DPR RI bertemu dan mengadakan rapat dengan anggota legislatif Hongkong.

Wakil ketua legislatif council hongkong IP Kin Yeun menyambut baik kedatangan Timwas TKI dan siap bermitra untuk membahas dan mencari solusi dari Buruh Migran Indonesia yang ada di Hongkong dan sekitarnya.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Hongkong yang telah memberikan libur dan kesempatan kepada warga negara kami untuk menggunakan Victoria Park berlibur dan melepaskan kepenatan setelah enam hari bekerja di rumah tangga keluarga Hongkong”, kata Fahri.

Untuk diketahui, Victoria Park adalah sebuah taman besar di tengah kota Hongkong yang padat oleh TKI setiap hari Minggu. Para pekerja umumnya datang untuk silaturahmi, berlatih berbagai kesenian daerah dan olahraga, bahkan ada juga yang memanfaatkannya berdagang secara diam-diam.
Itu sebabnya, tambah Ganti, kami berterima kasih atas pentingnya Victoria Park bagi para pekerja Indonesia, tetapi akan lebih ideal lagi jika benturan psikologi ini juga diantisipasi.

Fachri juga menyebutkan, Timnas TKI , Kemarin juga menemui demonstrasi.” Kami sambut sebagai pelepasan kemarahan atas kelemahan sistem yang ada selama ini”, tegasnya.

Seluruh anggota Timwas TKI yang hadir sangat aktif menanyakan berbagai persoalan TKI Indonesia di Hongkong dan pihak Hongkong berjanji akan memberikan tambahan jawaban secara tertulis.


0 Komentar