Kamis, 16 Februari 2017 00:21 WIB

Apresiasi Kepala Daerah, Menpora Imam Minta Pemuda Perkuat Solidaritas Kebangsaan

Editor : Yusuf Ibrahim
Menpora Imam Nahrawi (kedua dari kiri). (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, mengapresiasi pemilihan-pemilihan kepala daerah di Indonesia tidak melibatkan kegiatan olahraga sebagai sarana kampanye politik setiap calon.

"Sebelumnya dalam setiap kampanye politik, termasuk pemilihan kepala daerah, kegiatan olahraga lumrah menjadi salah satu kegiatan konsolidasi politik," kata Menpora di sela-sela menyaksikan hitung cepat Pilkada serentak dan ramah-tamah dengan sejumlah media di Jakarta, Rabu (15/02/2017.

Menpora mengatakan kegiatan olahraga yang dipakai politikus sebagai sarana kampanye justru tidak selaras dengan nilai-nilai dalam olahraga, yaitu mendorong persahabatan dan persaudaraan.

"Olahraga adalah sarana pemersatu bangsa. Jika olahraga kita berprestasi, kita juga punya kebanggaan dan harga diri sebagai bangsa, terutama dalam kejuaraan internasional," ujar Menpora.

Menpora meminta kepada seluruh pemuda di Indonesia untuk terus memperkuat solidaritas kebangsaan meskipun setiap pemuda punya calon kepala daerah sendiri-sendiri.

"Apapun hasilnya, pemuda harus menjaga persatuan dan menghindari isu-isu terkait SARA yang sengaja didorong pihak-pihak lain. Kita masih banyak persoalan kebangsaan yang menuntut tanggung jawab pemuda selain pemilihan kepala daerah," kata Menpora.

Dalam pertemuan dengan sejumlah media, Menpora juga menyempatkan kegiatan latihan memanah serta memantau perkembangan pemilihan kepala daerah dari siaran televisi. Menpora Imam didampingi istrinya Shobibah Rohmah dan Kepala Biro Humas dan Hukum Amar Ahmad serta Kepala Bagian Humas Agus Prayitno.

Sementara itu, sebanyak tujuh provinsi, 76 kabupaten, dan 18 kota telah menyelenggarakan pemilihan kepala daerah serentak, Rabu (15/02/2017).

Tujuh provinsi yang menggelar pemilihan kepala daerah pada 2017 yaitu Aceh, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Gorontalo, Papua Barat, dan Sulawesi Barat.(exe/ist)