Kamis, 02 Februari 2017 22:31 WIB

Menkeu Sri Harapkan Kontribusi Industri Sawit ke Penerimaan Pajak

Editor : Yusuf Ibrahim
Sri Mulyani Indrawati. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengharapkan para pelaku industri sawit secara konsisten memberikan kontribusi ke pendapatan negara melalui setoran pajak maupun penerimaan negara bukan pajak.

"Sebagai pengelola keuangan negara, saya berharap kegiatan perkebunan sawit bisa memberikan kontribusi ke penerimaan pajak yang sesuai dan benar," kata Sri Mulyani dalam acara pekan nasional sawit Indonesia di Jakarta, Kamis (02/02/2017).

Menteri menjelaskan industri sawit memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional, karena ekspor komoditas sawit mencapai 12 persen dari ekspor nasional dengan total produksi pada 2016 mencapai 31 juta ton.

Kontribusi ekspor sawit itu mencapai 17,8 miliar dolar AS atau senilai Rp231,4 triliun dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 5,6 juta orang, yang berarti industri sawit merupakan sektor penting untuk dijaga keberlangsungannya.

Namun, ia mengakui adanya penurunan penerimaan pajak dari industri perkebunan ini setelah adanya kewajiban pungutan sawit yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS)

"Pajak dari sawit, trennya menurun dari 2012, baru 2015 meningkat lagi, tapi 2016 turun lagi atau hanya 1,23 persen dari total penerimaan pajak. Tapi PNBP meningkat, karena ada dana yang dikelola BPDP," ujar Sri Mulyani.

Dengan kondisi industri yang kondusif tersebut, ia meyakini kegiatan di sektor swasta sudah dilakukan dengan tata kelola yang baik serta diikuti kepatuhan pajak yang memadai bagi para pelaku industri.

Meski demikian, bagi pelaku industri sawit yang belum memenuhi melaporkan aset maupun harta di perkebunan untuk keperluan perpajakan, diharapkan untuk mengikuti program amnesti pajak.

"Masih ada tax amnesty, lihat kembali laporan keuangan anda dan lihat apakah ada aset yang belum dilaporkan. Daripada nanti kita melakukan enforcement dengan rate yang tidak rendah," kata Sri Mulyani. 

Secara keseluruhan, ia mengharapkan para pelaku industri sawit bisa meyakinkan dunia luar maupun masyarakat Indonesia, agar sektor perkebunan ini dapat diterima dan memberikan manfaat tidak hanya dari sisi finansial namun juga sosial dan lingkungan.(exe/ist)