Selasa, 24 Januari 2017 10:07 WIB

Seribuan Polisi Jaga Sidang Ahok

Editor : Hermawan
Seribuan Polisi Jaga Sidang Ahok, Selasa (24/1/2017). ist.

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, kembali menggelar sidang lanjutan kasus dugaan penodaan agama yang diduga dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di Auditorium Kementerian Pertanian, Jalan RM Harsono, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017).

Seribuan polisi pun dikerahkan untuk mengawal sidang ketujuh dengan agenda mendengarkan keterangan saksi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, sistem pengamanan sidang kasus penodaan agama tidak ada perubahan, tetap menggunakan empat ring.

"Personel pengamanan kami terjunkan. Ada ribuan. Seperti biasa mulai dari di dalam, di luar gedung, di sekitar gedung, sampai penutupan jalan," ujar Kombes Argo, Selasa (24/1/2017).

Menyoal berapa tepatnya jumlah personel, Argo tidak menyebutkannya dengan detail. "Jumlahnya cukup untuk pengamanan. Naik-turun bergantung situasi di lapangan," ungkapnya.

Ia menuturkan, polisi terpaksa kembali menutup Jalan RM Harsono karena massa pro dan kontra menggunakan ruas jalan tersebut untuk menggelar aksi unjuk rasa. Namun, penutupan arus bersifat situasional. Kalau sidang sudah selesai, jalan kembali dibuka.

"Jalan yang ditutup di depan Gedung Kementerian Pertanian. Sifatnya situasional," kata Kombes Argo.

Berdasarkan informasi, Jaksa Penuntut Umum (JPU) akan menghadirkan lima orang saksi untuk dimintai keterangan dalam sidang hari ini.

Lima orang saksi itu terdiri dari tiga orang saksi pelapor yang belum sempat diperiksa pada persidangan sebelumnya lantaran tidak bisa hadir, yakni Ibnu Baskoro, Muhammad Asroi Saputra, dan Iman Sudirman.

Sementara, dua orang lagi merupakan saksi fakta yang menyaksikan langsung pidato kontroversial Ahok saat mendatangi Kepulauan Seribu diantaranya Lurah Pulau Panggang Kepulauan Seribu Yuli Hardi dan pegawai Dinas Komunikasi Informasi dan Kehumasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Nurkholis Majid yang merekam peristiwa dan pidato Ahok. (ist)