Kamis, 19 Januari 2017 00:08 WIB

Keluarga Korban Desak Pencarian MH370 Diteruskan

Editor : Yusuf Ibrahim
Keluarga korban yang terhimpun dalam Voice370. (poto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Upaya pencarian MH370 dihentikan kemarin.

Namun, keluarga korban yang terhimpun dalam Voice370 mengecam penghentian upaya tersebut dan menganggap pemerintah tidak bertanggung jawab. Pemerintah Australia, Malaysia, dan China mengumumkan penghentian upaya pencarian tersebut kemarin.

Pasalnya, mereka tidak memperoleh informasi baru yang dapat menjelaskan secara meyakinkan di mana lokasi MH370 bersemayam, kendati sudah melakukan sejumlah studi. Namun, mereka tetap berharap MH370 dapat ditemukan. 

”Meski sudah melakukan berbagai upaya dengan berpangku pada kajian terbaik, operasi pencarian tidak membuahkan hasil,” ungkap Australia, Malaysia, dan China, dilansir Reuters.

”Kami juga merasa berat untuk mengumumkan keputusan ini,” sambung mereka.

MH370 pun menjadi misteri terbesar yang tak terpecahkan. Bagi keluarga korban, kebuntuan pencarian MH370 ibarat luka tak terobati. 

Mereka menegaskan, upaya pencarian harus tetap dilakukan dan diperluas ke wilayah utara dari zona pencarian sebelumnya. Luas pencariannya mencapai 25.000 kilometer persegi. Data itu sesuai rekomendasi dari Biro Keselamatan Transportasi Australia pada 2016. 

”Berhenti pada tahap ini sama saja dengan tidak bertanggung jawab dan menunjukkan kurangnya keyakinan terhadap data, alat, dan rekomendasi jajaran ahli yang dibentuk pemerintah sendiri,” ungkap Voice370, dikutip BBC. 

Laporan pada November 2016 juga mengungkapkan bahwa MH370 kemungkinan menukik ketika terjatuh. Sejumlah orang memprediksi, Voice370 akan melakukan apa pun dan menyewa perusahaan swasta untuk melakukan operasi pencarian. 

Sejauh ini, upaya pencarian di Samudera Hindia seluas 120.000 kilometer persegi tidak menghasilkan apa pun. Tim pencari hanya menemukan gunung merapi, jangkar, dan bangkai kapal di bawah laut. Samudera Hindia juga masih menjadi kawasan asing. Tim pencari juga sempat keder. 

Mereka pernah menelepon kepala negara Australia yang menanggapinya dengan gembira dan bersiap mengumumkan penemuan MH370. Namun, mereka keliru.

Ketika drone berkamera diterjunkan, apa yang mereka temukan ternyata bangkai kapal. Para ahli yang terjun langsung ke Samudera Hindia merupakan orang tangguh. 

Mereka mempertaruhkan nyawa untuk menjawab misteri hilangnya MH370. Namun, dengan hasil nihil, pemerintah Australia, Malaysia, dan China merasa frustrasi dan menganggap perluasan pencarian tanpa sumber kredibel hanya akan membuang dana dan waktu.

MH370 hilang pada Maret 2014 saat mengudara dari Malaysia menuju China. Serpihan pesawat sempat ditemukan di Mauritius, Pulau Reunion, sebuah pulau di luar Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan.

Namun berdasarkan hasil analisis dan identifikasi, hanya tujuh dari 30 serpihan yang ditemukan yang berasal dari Boeing 777. 

Kapal terakhir yang masih melakukan pencarian telah meninggalkan area Samudera Hindia kemarin. Australia, Malaysia, dan China pada Juli tahun lalu sepakat untuk mencabut dana pencarian senilai USD145 juta jika MH370 tidak ditemukan atau apabila tidak ada bukti baru mengenai lokasi persemayaman MH370 pascapencarian. 

Malaysia Airlines menyatakan upaya pencarian dilakukan secara komprehensif. Mereka akan mengikuti keputusan pemerintah dan berharap teka-teki ini dapat dipecahkan.

”Kami masih berharap di masa yang akan datang dapat menemukan informasi baru yang signifikan dan akhirnya MH370 dapat ditemukan,” ungkap Malaysia Airlines.(exe/ist)