Rabu, 18 Januari 2017 22:42 WIB

Djarot Nilai Saran Sukmawati Miliki Pesan Khusus

Editor : Yusuf Ibrahim
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat didampingi Kapolsek Cengkareng, Kompol Eka Baasith. (poto Evi Ariska/Tigapilarnews.com)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menyambut baik saran dari puteri mantan Presiden Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri, untuk mengunjungi Gedung Sumpah Pemuda di Jalan Kramat, Senen, Jakarta Pusat.

"Oh Bagus. Di Jalan Kramat Raya itu Kongres Pemuda ke dua tahun 1928. Di situ dicetuskan sebetulnya Indonesia modern pertama kali itu sebelum merdeka. Itulah komitmen kita berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, tanah air satu tanah air Indonesia, berbahasa persatuan yang satu bahasa Indonesia," ujar Djarot di Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (18/01/2017) 

Djarot menilai, saran Sukmawati memiliki pesan khusus, yakni untuk memberitahu bahwa Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi satu. 

Politikus PDIP itu menyadari bahwa ini saat ini masih ada masyarakat Indonesia yang membeda-beda suku, agama dan ras antargolongan. 

"Ini menunjukan kenapa sinyalnya ke situ (Jalan Kramat). Kita itu kadang lupa, berbeda agama dianggap lupa, kadang-kadang yang agamanya sama itu dianggap musuh bukan saudara. Berbeda suku itu dianggap musuh itu gimana? Indonesia itu ada karena ada Bhinneka Tunggal Ika," ungkapnya.

Djarot pun menceritakan pengalamannya ketika sedang berkampanye dan diteriaki sekelompok orang yang menyebutnya kafir. "Astaghfirullah. Bilang kafir nggak apa-apa, baca syahadat lagi," kata Djarot sambil tertawa.

Karena itu, menurut Djarot, saran Sukmawati guna untuk mengingatkan adanya sikap saling menghargai di Pilgub DKI Jakarta 2017. "Bu Sukmawati mau mengingatkan kita semua," tutupnya.(exe)