Rabu, 18 Januari 2017 00:28 WIB

Mendes PDTT Ingin Bentuk BUMDes

Editor : Yusuf Ibrahim
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo. (poto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, memaparkan fokus program kerja 2017 ialah peningkatan ekonomi desa dari sektor usaha dan pertanian.

Eko di Jakarta, Selasa (17/01/2017), memaparkan program kerja 2017 mulai dari pengembangan desa fokus, pembangunan embung air desa, pembangunan sarana olahraga, dan pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Masih banyak desa yang belum fokus, akan kita kasih insentif untuk fokus. Kementerian Pertanian berikan insentif berupa alat pertanian dan traktor, sehingga kita harapkan desa-desa tersebut bisa mengikuti desa lainnya yang fokus dan maju dan dengan model ini kita harapkan lebih cepat tercipta lapangan kerja di desa-desa," tutur Eko.

Dia juga mengemukakan program pembangunan embung air desa sebagai irigasi pengairan pertanian. "Presiden instruksikan tambahan Rp20 triliun dari dana desa tersebut untuk alokasi membuat embung air desa," kata Menteri Desa.

Eko menjelaskan sebagian besar desa di Indonesia tidak memiliki persediaan air yang cukup seperti embung atau bendungan untuk mengaliri lahan pertanian.

Sebagian besar petani hanya mengandalkan air hujan dan sungai untuk mengaliri lahan sehingga membuat masa tanam dan panen hanya sekali dalam setahun.

"Rata-rata nasional kita sekarang 1,4 kali tanam setahun. Dengan adanya embung di setiap desa diharapkan desa bisa melakukan penanaman dan panen tiga kali setahun," ujar dia.

Kemendes juga akan membangun sarana olahraga di desa sebagai tempat berkumpul masyarakat desa. Dengan adanya tempat berkumpul warga desa bisa memancing munculnya usaha masyarakat yang akan berimbas pada bergeraknya perekonomian suatu desa.

Pemerintah juga akan membina agar desa-desa memiliki Badan Usaha Milik Desa yang bisa menghasilkan pendapatan guna membangun desa.

"Tahun ini tiap desa diharapkan punya BUMDes. Nantinya dana desa bukan lagi jadi sumber utama pembangunan desa, tapi hanya stimulus. Sementara desa tersebut punya pendapatan lain sendiri yang diharapkan suatu saat bisa lebih besar dari dana desa," ujar Eko.(exe/ist)